Pasuruan, Jawa Timur: “Prinsip kami sederhana, memaafkan tapi tidak bisa begitu saja melupakan. Forgive but not forget. Mengapa? Karena saya harus berempati pada perasaan kader-kader se-Indonesia yang merasa diaduk-aduk, marah, sedih, karena merasa namanya yang dicatut, diancam dan lain-lain,” jelas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ketika ditanya apakah memaafkan para pelaku KLB Ilegal, pada Media Gathering di Kedai Cempaka Hutan, Kecamatan Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, Senin (5/4) sore.

Kepada para awak media yang hadir, Ketum AHY menyampaikan maksud kedatangannya ke Jawa Timur.

“Di lereng Gunung Arjuna ini, saya berharap bisa temu kangen sekaligus kembali melakukan konsolidasi terutama bersama dengan para pimpinan dan pengurus utama Partai Demokrat di Jawa Timur. Saya juga berharap bisa membuat seluruh kader semakin solid lagi, terutama setelah Partai Demokrat menghadapi atau melalui ujian yang sangat penting. Yaitu ujian terhadap kesetiaan, soliditas, dan kebulatan tekad untuk sama-sama menjaga dan mempertahankan kedaulatan, kehormatan dan juga eksistensi partai kami,” jelasnya.

Ketum AHY juga menjelaskan bahwa konsep berkegiatan di alam terbuka ini merupakan hobinya.

“Ini merupakan bagian dari perjalanan saya dari Jakarta. Konsepnya outdoor karena memang saya hobinya adalah menikmati alam terbuka, apalagi masih pandemi covid ini rasanya justru lebih aman, nyaman, dan lebih memberikan semangat yang beda jika berada di tengah-tengah alam terbuka,” kata Ketum AHY.

Selama dua hari, Ketum AHY camping dan berkegiatan di alam terbuka bersama jajaran pimpinan DPD dan DPC Partai Demokrat Jawa Timur.

Menjawab pertanyaan wartawan mengenai survei elektabilitas Partai Demokrat pasca KLB Ilegal, Ketum AHY menjelaskan bahwa trennya terus semakin baik.

“Sebetulnya sebelum terjadinya situasi ini di Partai Demokrat, alhamdulillah sejumlah lembaga survei telah menunjukkan trend elektabilitas Partai Demokrat yang lebih baik dari waktu ke waktu. Kepemimpinan kami satu tahun sejak 15 Maret 2020 lalu, tapi alhamdulillah dengan kerja keras dan kerja bersama seluruh kader di Indonesia, pelan tapi pasti tingkat elektabilitas Partai Demokrat semakin terasa. Sejumlah lembaga survei menempatkan kami di posisi ketiga atau empat dari posisi awalnya 6 atau 7. Itu tentu membuat kami harus lebih bersemangat dan menjadi pelecut bahwa dengan kerja keras kita bisa meningkatkan elektabilitas dan dukungan publik kepada kami,” Ketum AHY menerangkan.

Menutup acara media gathering, Ketum AHY menyampaikan duka mendalamnya atas bencana yang terjadi di Nusa Tenggara Timur.

“Kita sama-sama turut berduka atas serangkaian bencana alam yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saya atas nama keluarga besar Partai Demokrat tentu menyampaikan duka dan sekaligus juga doa semoga Saudara-saudara kita di Nusa Tenggara Timur bisa tegar menghadapi bencana alam di berbagai tempat. Kepada keluarga korban semoga diberikan kekuatan untuk bisa menghadapi ujian dan musibah ini. Kita tentu sambil terus berikhtiar dan berdoa semoga Indonesia dijauhkan dari segala marabahaya, dari segala penyakit, dari segala bencana alam,” tutup Ketum AHY.

Meskipun diselenggarakan di alam terbuka, seluruh peserta acara tetap mematuhi protokol Covid-19. Para peserta juga menjalani swab antigen terlebih dahulu.

Turut mendampingi Ketua Umum diantaranya Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio, Ketua DPD Demokrat Jatim Emil Dardak, PLT Sekretaris DPD Demokrat Jatim Bayu Airlangga, dan para pengurus DPD dan DPC Jawa Timur.

(dna/csa)