
Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Rakernas 2017 di Raffles Hills, Cibubur, Cimanggis, Jawa Barat, Sabtu (29/4). (twitter/ferdinand hutahaean)
(Pesan Politik SBY Pada Rakor Pra Rakernas)
Oleh: Ferdinand Hutahaean*)
Tidak ada hari yang terlewatkan tanpa Kerja Politik bagi Demokrat. Tidak ada waktu yang boleh terbuang sia-sia tanpa menghasilkan kehidupan baru bagi perjalanan Demokrat menuju cita-cita besar Indonesia yang adil, makmur sentosa.
Cita-cita besar yang hanya akan bisa diwujudkan ketika kemenangan diraih, karena kemenanganlah jalan menuju semua itu. Kemenangan adalah kebebasan, kemenangan adalah kemerdekaan, kemenangan adalah pintu mewujudkan cita-cita besar Revolusi Kebangsaan, Revolusi menuju Indonesia adil,makmur, sentosa. Demokrat bekerja meneruskan revolusi kemerdekaan yang belum usai.
Kerja Politik yang tidak mengenal lelah, kemarin Sabtu 29 April 2017, Ketua Umum Partai Demokrat memimpin langsung Rapat Kordinasi DPP Partai Demokrat untuk memastikan bahwa Demokrat bekerja sesuai garis ideologi Partai, bekerja mewujudkan cita-cita partai menuju Indonesia Emas. Rapat Kordinasi pra Rakernas yang bertajuk Rapatkan Barisan, Gerakkan Mesin Partai Menuju Kemenangan Pilkada 2019 dan Pemilu 2019 dihadiri oleh seluruh pengurus DPP Partai Demokrat.
Ada pesan dan amanat dari Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono yang disampaikan dalam Rakor tersebut. Amanat dan pesan kepada seluruh Kader Partai Demokrat. Amanat dan Pesan yang menjadi panduan bagi Kader untuk meraih kemenangan 2018 dan kemenangan 2019 sebagai langkah awal mewujudkan cita-cita partai.
Ada 5 point penting yang ditekankan oleh Ketua Umum SBY bagi seluruh kader.
Pertama, Jangan Korupsi. Sejarah partai telah menuliskan penurunan elektabilitas partai akibat ulah segelintir kader yang tidak memikirkan nasib partai namun hanya memikirkan diri sendiri, memperkaya diri lewat korupsi, sehingga partai harus menghadapi hukuman politik dari masyarakat. 2014, Demokrat menurun drastis dari pemilu 2009. Maka hal buruk tersebut tidak boleh terulang, hentikan perilaku korupsi, jangan korupsi karena hanya akan merugikan diri sendiri dan partai.
Kedua, Cegah Perpecahan Elit Partai dan Kader. Perpecahan elit dan kader hanya akan melemahkan mesin partai, maka sudah selayaknya mesin partai berputar tanpa perpecahan. Musda dan Muscab yang menghasilkan pemenang jabatan Ketua harus merangkul kelompok yang menjadi kompetitor, mengajak bersama dan bukan meninggalkan apalagi menjadikan sebagai musuh. Itu tidak baik dan tidak boleh, bekerjalah bersama membangun partai dengan semangat kecintaan kepada Partai.
Ketiga, Memelihara Kekompakan dan Kebersamaan. Tidak ada kemenangan yang bisa diraih tanpa kekompakan dan kebersamaan. Tidak ada kesuksesan tanpa kekompakan dan kebersamaan. Kita akan lemah dan runtuh jika tidak kompak, kita akan kalah jika tidak bersama. Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY pernah berkata, jika ingin berlari jauh, maka berlarilah bersama-sama. Karena kita ingin berlari jauh, maka kekompakan dan kebersamaan harus dijaga, harus ditumbuhkan, saling mendukung, naik tanpa menjatuhkan, merendah tanpa jadi hina.
Keempat, Mesin Partai Mari Kita Galakkan. Mesin partai terdepan adalah Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Ranting yang sehari-hari berada di tengah masyarakat. Sudah selayaknya Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang menyemangati dan menjadi garda terdepan bergerak bersama PAC dan Ranting. Kompak bersama menyapa rakyat, semakin dekat dengan rakyat dan selalu menjadi solusi bagi masyarakat. Begitulah kita bisa memenangkan hati rakyat. Pergerakan Kerja Politik Keliling Nusantara yang dipimpin Sekjen Partai Demokrat Dr Hinca Pandjaitan adalah bagian dari Kerja Politik menghidupkan mesin partai. Namun hal itu tidak akan cukup jika hanya dilakukan oleh Sekjen. Kerja Politik menghidupkan mesin partai tersebut hanya akan berhasil jika semua kader dan elit tidak korupsi, tidak pecah, kompak dan bersama.
Kelima, Militansi Kader dan loyalitas kepada Partai. Partai Demokrat hanya akan besar jika kader-kadernya militan, loyal kepada partai dan tidak menjadi egois. Egois dalam hal ini adalah memperalat dan menjadikan partai hanya untuk memuluskan ekspektasi pribadi bahkan dengan mengorbankan partai. Militansi dan loyalitas mutlak dimiliki. Jika Partai tercubit, maka semua harus meraskan sakit dan bangkit membela. Bukan diam cari aman ketika partai diserang pihak-pihak lain yang ingin Demokrat hancur. Loyalitas kepada Ketua Umum dan loyalitas kepada Partai adalah hal yang sama pentingnya, karena SBY adalah Demokrat dan Demokrat identik dengan SBY. Wajar karena Demokrat lahir dari prakarsa SBY, sehingga secara genetik tidak mungkin memisahkan keduanya.
Itulah pesan dan amanat politik yang disampaikan oleh Ketua Umum SBY saat memimpin Rakor Persiapan Rakernar Partai Demokrat 7, 8, 9 Mei 2017 di Mataram Nusa Tenggara Barat. Pesan dan amanat itu saya coba rangkum dalam tulisan ini agar terdistribusikan kepada seluruh kader dan menjadi ikut mengetahui amanat Ketua Umum.
Hari ini, Sekjend Partai Demokrat Dr Hinca Pandjaitan bersama Direktur Eksekutif Partai Demokrat Fadjar Sampurno melakukan kerja politik ke NTB untuk memastikan Rakernas Partai Demokrat siap dilaksanakan. Kerja Politik luar biasa, hanya selang satu hari setelah melakukan Kerja Politik Pelantikan DPD Partai Demokrat Sumatera Utara 28 April 2017, 29 April 2017 Rakor, dan hari ini menuju Mataram. Kerja tanpa lelah, meski wajar rasa lelah pasti timbul. Namun semangat menggalakkan mesin partai jauh lebih penting dan menjadi penumbuh semangat yang luar biasa.
Semoga seluruh kader memiliki semangat dan militansi serta loyalitas yang besar untuk menggerakkan dan menggalakkan mesin partai dari daerah hingga pusat, dari pusat hingga daerah menuju Indonesia Emas 2045.
Jayalah Demokrat, menuju kemenangan 2018 dan kemenangan 2019.
Jakarta, 30 April 2017
*)Komunikator Politik Partai Demokrat