Foto bersama Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Doktor Hinca IP Pandjaiatan XIII dengan DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), dipimpin ketua umumnya, M Rifai Darus di kantor pusat Partai Demokrat, Wisma Proklamasi 41, Jalan Proklamasi No 41, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 12 Maret 2018. (MCPD/OmarTara)

Jakarta: Mewakili Ketua Umum Partai Demokrat Profesor Doktor Susilo Bambang Yudhoyono, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Doktor Hinca IP Pandjaiatan XIII hari ini Senin 12 Maret 2018, menerima kunjungan silaturahmi rombongan DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang dipimpin oleh Ketua Umum DPP KNPI Rifai Darus di kantor pusat Partai Demokrat, Wisma Proklamasi 41, Jalan Proklamasi No 41, Menteng, Jakarta Pusat.

Silaturahmi DPP KNPI kepada seluruh partai politik di Indonesia, salah satunya Partai Demokrat, adalah untuk mengundang para pimpinan parpol untuk hadir dalam Rapat Kerja Nasional KNPI yang akan diselengarakan dalam waktu dekat dan juga dalam rangka mensosialisasikan pemuda pemudi calon pemimpin negeri yang telah disurvey oleh KNPI.

“Semua partai kita datangi. Agenda kita bulan April mendatang yaitu kita akan mengumumkan 25 nama calon Pemimpin Indonesia yang telah kita survei selama 1 tahun ini oleh KNPI sendiri. Lalu kita survey lagi 25 nama tersebut bersama lembaga survei, sehingga diharapkan di bulan Juni itu akan keluar 10 nama yang akan kita sodorkan kepada parpol-parpol yang ada. Ini adalah sumbangsih KNPI sebagai organisasi yang berfungsi sebagai forum komunikasi dan penyalur aspirasi organisasi kemasyarakatan pemuda dan kepemudaan seluruh Indonesia. Dan patut dicatat di dalam KNPI utusan setiap parpol ada sehingga KNPI tidak memihak kepada satu parpol pun,” jelas Rifai Darus kepada para awak media.

Hinca menyambut gembira gagasan KNPI ini, terlebih Partai Demokrat adalah partainya anak muda.

“Partai Demokrat gembira menerima kabar ini. Dan kebetulan syarat untuk mengusung Capres dan Cawapres yaitu presidential threshold (PT) 20 persen, jadi tidak ada satu pun parpol yang bisa mengusung capres cawapres sendiri. Sehingga adalah suatu keniscayaan untuk membangun komunikasi politik kepada setiap parpol yang ada.”

Terkait nama Agus Harimurti Yudhoyono yang disanding-sandingkan bersama Presiden Jokowi di Pilpres 2019 nanti oleh sebagian lembaga survey dan pengamat, Hinca mengatakan Partai Demokrat tidak bisa menolak itu karena itu adalah hak masyarakat Indonesia dalam memberikan pandangan.

“Tapi Partai Demokrat akan membangun dan menjalin komunikasi kepada Pak Jokowi, kepada Pak Prabowo juga kepada poros baru. Itulah kerja-kerja politik yang kami lakukan dan bangun sampai kami menemukan tempatnya yang patut dan pasangannya yang pas,” Hinca memungkasi.

(omartara/dik)