Jayapura: Gubernur Papua (yang juga Ketua Partai Demokrat Papua) Lukas Enembe, S.IP, MH., melantik mengambil sumpah jabatan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Tolikara dan Kepulauan Yapen, periode 2017 – 2022, di Sasana Krida Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Senin (16/10/2017).
Mereka yang dilantik, Bupati dan Wakil Bupati Tolikara terpilih, Usman Wanimbo – Dinius Wanimbo. Sementara Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Yapen, merupakan pasangan Petahana, Tony Tesar – Frans Sanadi.
Gubernur Lukas dalam kesempatan itu mengimbau, kepada kedua pasangan kepala daerah tersebut untuk dapat merangkul dan mengayomi para pasangan calon bupati dan wakil bupati yang kalah dalam pesta demokrasi lalu.
Hal tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya konflik lanjutan pasca pelantikan kedua pasangan bupati dan wakil bupati tersebut.
“Apalagi pertarungan Pilkada 2017 kemarin cukup sengit, lebih khusus di Kabupaten Tolikara. Kalau dulu kita perang suku itu karena masalah perempuan, tapi sekarang perang suku karena pilkada. Ini yang saya minta pimpinan daerah yang baru dilantik untuk bisa meredam konflik itu,” ucap dia.
Lukas kembali mengingatkan, Bupati dan Wakil Bupati yang baru dilantik untuk berhati hati dalam menjalankan pemerintahan. Pimpinan daerah pun wajib memberi porsi yang sama kepada semua orang, supaya seluruhnya bisa ikut andil dalam proses pembangunan di kabupaten-nya masing-masing.
Gubernur juga pada kesempatan itu mengingatkan, sejumlah agenda penting yang harus ditindaklanjuti seperti melaksanakan Perda Miras serta persiapan Papua menjadi tuan rumah PON XX 2020.
Ia juga mengingatkan, para bupati dan walikota untuk melakukan pendataan orang asli Papua (OAP), menerapkan sistem E-Government untuk pencegahan korupsi, penyelesaian masalah batas wilayah, serta melaksanakan pembangunan melalui dana Otonomi Khusus dengan maksimal.
Acara pelantikan dihadiri jajaran Forkopimda Papua, Ketua TP PKK Propinsi Papua, Para pimpinan SKPD di lingkungan Provinsi Papua, DPRP serta Muspida dan DPRD dari Kedua kabupaten. Acara pelantikan mendapat penjagaan ketat dari aparat keamanan.
(Harian Pagi Papua/LintasPapua/dik)