Foto bersama Melani Leimena Suharli dengan peserta Sosialisasi Pengawasan Kemitraan KPPU di Wisma PKBI Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Selasa, 6 Juni.

Jakarta: Dalam rangka memperkuat dan mensukseskan para UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), anggota Komisi VI DPR RI Melani Leimena Suharli langsung melakukan pertemuan dengan para wirausahawan menengah ke bawah. Dalam pertemuan itu, turut hadir pihak Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) untuk memberikan pandangannya dalam berwirausaha.

Melani mengatakan, para pelaku UMKM tidak boleh putus asa dalam penghadapi dunia persaingan. Wakil Ketua MPR RI periode 2009-2014 ini mengimbau masalah pentingnya inovasi ketika akan membuka usaha baru

“Maka, kita sering membuat pelatihan secara terus-menerus. Terus berinovasi, dan jika bisa jangan membuat produk yang monoton atau kesukaan pribadi. Tetapi harus melihat pasaran dan perkembangan mode di era globalisasi saat ini,” kata Melani usai menggelar Sosialisasi Pengawasan Kemitraan KPPU dengan tema ‘Peran KPPU dalam perlindungan UMKM’, di Wisma PKBI Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Selasa, 6 Juni.

Tak hanya itu, salah satu Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat ini juga menyarankan, agar sistem managemen dalam melakukan usaha harus dibedakan. “Terkendalanya itu, biasanya para UMKM dalam managemennya masih berantakan. Seperti, uang untuk usaha justru dicampur adukan dengan uang sehari-hari. Itu harus dihindari dan dipisahkan,” tegas Melani.

Hal yang terpenting jika ingin sukses, saran Melani adalah melihat keinginan dan kebutuhan konsumen. “Jika dibidang makanan, buatlah makanan yang disukai konsumen. Jika dibidang fasion, liat trend apa yang saat ini sedang hits, terutama dikalangan anak muda,” saran Melani.

Oleh sebab itu, kedepan diharapkannya lebih banyak sekolah kejuruan untuk mendompleng pendapatan negara dan masyarakat. “Jika masuk kejuruan atau SMK, itu rata-rata pasti memiliki skill. Tinggal dibantu dengan modal usaha. KUR (Kredit Usaha Rakyat) apalagi saat ini sudah mencapat 9%, lebih ringan jadi sebelumnya,” tandas Melani.

Di tempat yang sama, Ketua KPPU  Muhammad Syarkawi Rauf menghimbau kepada para UMKM agar melakukan perjanjian hitam diatas putih jika ingin berbisnis dengan perusahaan besar. “Disini saya menghimbau, agar para UMKM jangan lupa membuat kejelasan berbisnis. Agar jika ada kecurangan atau ketidak adilan, bisa langsung digugat,” ucap Rauf dihadapan para UMKM.

Rauf menceritakan, kalau sejauh ini masalah di dunia UMKM terus timbul akibat tak ada perjanjian bisnis yang jelas. “Selama ini mereka hanya melakukan sistem kepercayaan saja. Jika ada kesalahan, tak bisa di gugat. Jadi susah sendiri,” tegas Rauf.

Agar tak terulang lagi, kata Rauf, pihaknya telah mempersiapkan Satgas (Satuan Tugas) untuk melindungi para UMKM. “Kita sudah ada 5000 Satgas untuk ditempati ditiap provinsi, kabupaten dan kota,” tandas Rauf.

(fraksidemokrat)