
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sang istri, Ani Yudhoyono, bertemu ratusan warga di Desa Kepet, Dagangan, Kab. Madiun, Senin (26/2) malam. (Arsip/AbiPermana/Kompasiana)
“Kangen karo Pak SBY?” kata salah seorang warga dengan pengeras suara.
“Ngge,” sahut ratusan warga di Desa Kepet, Dagangan, Kab. Madiun, Senin (26/2) malam itu.
Rasa rindu itu terobati juga dengan hadirnya SBY bersama sang istri, Ani Yudhoyono. Ratusan warga pun tak menyia-nyiakan pertemuan singkat nan berharga itu.
“Ora ngiro ketemu Pak SBY,” kata salah seorang warga.
Mereka kemudian berjejer dengan rapi di sisi kiri jalan sepanjang 200 meter untuk bersalaman dan berfoto bersama SBY.
SBY menyadari kerinduan yang muncul di hati masyarakat. Untuk itu, ia selalu menyempatkan diri untuk menyapa masyarakat. Kebersamaan menjalankan pemerintahan selama 10 tahun selalu dikenang SBY hingga saat ini.
Kebersamaan itulah yang kemudian membuat SBY juga rindu dengan masyarakat.
“Jika Ibu-ibu, Bapak-bapak kangen, sebenarnya SBY juga tak kalah kangen,” kata SBY dalam sambutannya.
SBY mengatakan selama 10 tahun pemerintahannya, banyak masalah dan rintangan. Namun dengan dukungan, bantuan, dan doa dari seluruh masyarakat, ia bisa menyelesaikan jabatannya dan lengser dengan mulus.
Selama pemerintahannya, SBY bekerja keras mengerahkan pikiran dan tenaga untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Kerja keras itu menghasilkan kebijakan, meski belum sempurna.
Khofifah Indar Parawansa yang juga hadir pada malam itu, mengatakan kerinduan itu jelas hadir karena SBY telah berjuang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ibu-ibu, PKH yang sekarang itu adalah kebijakan pada masa beliau. Lalu, anak-anak yang ingin kuliah ke luar negeri dijamin oleh negara dengan program LPDP. Inilah amal jariyah buat beliau,” ujar Khofifah.
Tentu kita sependapat jika kebijakan-kebijakan yang sudah baik dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya. Tentu sudah selayaknya pula pembangunan itu berkesinambungan.
Kunjungan SBY kali ini kembali membawa ia ke masa nostalgia. Kunjungan ini ternyata lebih bermakna dan dalam, karena ini tidak menyangkut personal, namun dengan semua masyarakat Indonesia ketika ia menjabat presiden.
Selain SBY dan Khofifah, acara temu kangen itu juga dihadiri oleh Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo, Edhie Baskoro Yudhoyono, dan Cabup dan Cawabup Madiun Ahmad-Hari.
Acara temu kangen ditutup dengan pemotongan nasi tumpeng dan makan bersama. Kedekatan dengan masyarakat juga semakin intens dengan adanya interaksi langsung dengan SBY dan rombongan.
(Abi Permana/Kompasiana/dik)