Dari Sabtu hingga Rabu ke depan, SBY akan menyambangi beberapa daerah di Jawa Timur. Start dari Surabaya, kemudian ke Tulungagung, Madiun, dan Magetan.
Adapun mengenai agenda, SBY menghadiri silaturahmi kader dan tim pemenangan pasangan Margiono dan Eko Prisdianto di Pilkada Tulungagung. Selanjutnya SBY juga akan turun langsung demi menyukseskan Khofifaf-Emil di Pilgub Jawa Timur mendatang.
Tak sampai di situ, SBY juga turun hingga ke akar rumput Partai Demokrat untuk mengajak sama-sama berjuang dalam koridor politik yang baik dan menjunjung tinggi etika.
Kehadiran SBY sampai saat ini sangat dibutuhkan. Ia masih dipandang sebagai sosok yang mempunyai pengaruh yang sangat besar. Kehadiran beliau menjadi pemantik semangat bagi seluruh lapisan kader untuk bersinergi dan berkolaborasi menatap Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019.
Langkah SBY untuk terjun langsung menjadi penanda bahwa Demokrat merupakan penantang serius dalam tahun politik ini. Sebagai partai tengah, Demokrat mempunyai posisi yang sangat strategis. Demokrat punya basis suara dan kader yang kuat hingga ke akar rumput. Ditambah dengan upaya yang tengah dilakukan selama ini dengan SBY sebagai garda terdepan pemersatu dan penggerak menuju kejayaan.
Berangkat sebagai partai nasionalis-religius menjadikan Demokrat mempunyai potensi yang besar untuk mendulang kemenangan. Terlebih berbicara mengenai faktor kedekatan SBY dengan Jawa Timur yang tak bisa dilepaskan begitu saja. Pada Pilpres 2009, SBY menang telak di Jawa Timur.
Kedekatan ini kemudian bisa berlanjut dengan masih aktifnya SBY untuk turun langsung ke masyarakat. Tentu ingatan dan kenangan indah itu masih membekas dan melekat di hati masyarakat Jawa Timur, sehingga safari ini bisa dibilang sebagai napak tilas kesuksesan masa lampau, dan berpeluang untuk meraihnya kembali pada kontestasi mendatang.
Dengan segelintir modal itulah tak salah kemudian jika SBY dan Demokrat optimis menatap kontestasi, khususnya di Jawa Timur. Dari sikap dan kebijaksanaan beliau akan lahirlah pemimpin yang layak di Jawa Timur, yakni Khofifaf-Emil Dardak.
Berlanjut di bagian 2
(Abi Permana/Kompasiana/dik)