Jakarta: Para pemilik kapal angkutan barang di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan, Kepulauan Seribu mengeluhkan permasalahan akses masuk di Pelabuhan Rawasaban (Cituis), Kabupaten Tangerang, Banten. Bahkan, permasalah itu berujung konflik antara pemilik kapal dari Pulau Tidung dengan nelayan setempat.
“Kami mengusulkan agar Pemprov DKI Jakarta menyediakan akses khusus pelabuhan di Rawasaban untuk masyarakat Kepulauan Seribu,” pinta H. Rasyad, salah satu tokoh masyarakat Pulau Tidung dalam kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Demokrat, Hj. Neneng Hasanah, Selasa (12/11/2019).
Menurut Rasyad, sekitar 60-70 persen kebutuhan sembako untuk masyarakat di Pulau Tidung diangkut dari Pelabuhan Rawasaban. “Kondisi pelabuhan itu saat ini memprihatinkan, pendangkalan dan alur masuk kecil sangat menyulitkan. Gara-gara itu, kami sering terjadi benturan (konflik) dengan nelayan lokal,” tuturnya.
Hj. Neneng berjanji akan mencatat semua permasalahan yang disampaikan konstituennya di Kepulauan Seribu. Dia mengaku akan mendorong aspirasi tersebut ke rapat-rapat dewan terkait pembangunan di komisinya. “Banyak hal yang disampaikan warga. Kita akan berupaya permasalahan itu menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta,” jelasnya.
Berdasarkan lansiran data pada Kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu, tersebut sejumlah permintaan warga; antara lain Penambahan Petugas Penyedia Jasa Perorangan Lainnya (PJLP), Pembentukan Suku Dinas Damkar, Pemakaman dan Pertamanan, dan Satpol PP.
Selain itu, kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tidung Ceria, Pulau Tidung juga mengusulkan pengadaan POM BBM, Kantor Pemadam, Pembangunan Jalan Lingkar di Kampung Baru, Pembangunan Pagar Pemakaman, Pengadaan Kapal Jenazah, dan Kuota Khusus CPNS untuk masyarakat Kepulauan Seribu. (beritapulauseribu.id/ot)