Kerja nyata operasi pasar murah yang dilakukan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhyono atau Ibas di daerah dapil VII Jatim, Ngawi dan Pacitan baru-baru ini ramai diperbincangkan pengguna internet (netizen), Sabtu (12/3/2022).
Pasalnya, kegiatan yang dilakukan di saat masa resesnya itu, hastag “16 ton” tembus menjadi popular di media sosial Twitter. Kebanyakan dari mereka mengomentari bantuan yang didapat merupakan suatu bentuk kepedulian Partai Demokrat kepada masyarakat.
“Terima kasih, Mas Ibas, sudah diberi bantuan minyak goreng murah. Ini adalah hal yang bagus, bisa membantu rakyat yang lemah. Minyak goreng kan sekarang harganya tinggi. Ini sangat lumayan bisa untuk modal saya jualan makanan di warung sehingga saya bisa tetap untung,” ucap salah satu warga, Supriyanto.
Tak beda jauh dengan pengguna gadget, ikut berterima kasih karena membuka hati dari tokoh nasional lain nya melakukan kegiatan yang sama. PSI dan PDIP seketika mengikuti menggelar pasar murah di daerah lain.
“Berkat mas Ibas, partai lainya PDIP dan PSI ikut-ikutan bagi-bagi Minyak Goreng murah! Pencitraan, pencitraan… Wkwkwkwk” tulis salah satu akun yang dilansir dari Twitter.
Sebelumnya, mas Ibas di Ngawi dan Pacitan mengadakan operasi pasar murah. Masyarakat bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga Rp 11.500 per liter, sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Bantuan minyak yang disalurkan kepada warga di daerah konstituennya dengan harga murah.
“Di Kabupaten Ngawi, saya bertanya dengan kepala pasar dan para pembeli untuk harga eceran tertinggi sebesar 14.000 hingga 17.000 rupiah. Akan tetapi, realitanya masyarakat masih harus membeli minyak goreng dengan harga yang lebih dari itu, bisa sampai 20.000 hingga 30.000, bahkan ada yang sampai 90.000 ribu per liter,” kata Ibas.
Menurut Ibas kondisi ini tentu bisa menyulitkan masyarakat. Oleh sebab itu, Ibas meminta pemerintah pusat dan daerah, khususnya Kementerian Perdagangan dan dinas terkait melakukan pendekatan secara langsung ke kepala pasar, pedagang, maupun distributor. Keluhan masyarakat, akan diteruskan kepada pemerintah pusat maupun daerah.
“Kami sebagai wakil rakyat akan terus menyampaikan aspirasi ini ke pemerintah untuk dicarikan solusi cepat dan terbaiknya,” ujarnya.
Setelah menyalurkan minyak goreng di dua kabupaten ini, dirinya mendegar keluhan dari masyarakat.
“Kita melihat langsung di lapangan bahwa benar mereka merasa kesulitan dan mengeluhkan mahalnya harga kebutuhan pokok, seperti kedelai, lombok (cabai), daging dan yang paling gaduh adalah minyak goreng,” tutupnya.