Oleh: Willem Wandik S.Sos*)

Senin, 8 Maret 2021, Ketum DPP Partai Demokrat yang sah dan berlegitimasi berdasarkan Konstitusi AD/ART Partai Demokrat, bersama “voter” pemegang hak suara dari 34 DPD Partai Demokrat yang memiliki suara sah dalam Kongres Demokrat, bersama sama melakukan aksi longmarch menuju Kantor Menteri Hukum dan HAM. Aksi ini dilakukan untuk mempertegas legalitas kepengurusan Partai Demokrat hasil Kongres V (kelima) pada tanggal 15 Maret 2020.

Hasil Kongres V Partai Demokrat itu bukan sekedar “pengakuan” atau mengaku-ngaku mendapatkan dukungan dari sponsor penguasa, melainkan berdasarkan SK KemenkumHAM Nomor M.HH-09.AH.11.01 Tahun 2010 yang disahkan bersama AD ART Partai Demokrat yang asli per tanggal 18 Mei 2020..

Kami selaku Wakil Ketua Umum DPP PD yang ditunjuk merepresentasikan wilayah Timur Indonesia, Tanah Papua, memberikan “salut” atas dedikasi perjuangan rekan-rekan DPD dari 34 Provinsi yang berasal dari seluruh Indonesia, yang telah mendampingi, mengayomi, kerja keras perjuangan Ketum AHY, yang tetap berdiri “tegar”, menghadapi gerakan kudeta, salah seorang pejabat penting Istana Negara.

Melihat aksi heroik Ketum AHY bersama 34 Pengurus DPD se-Indonesia, kami pun teringat dengan perjuangan kakek “Ketum AHY” yang seorang jenderal penting di masa-masa operasi penumpasan G30S/PKI. Kakek AHY bernama Jenderal Sarwo Edhie Wibowo.

Pada masa penumpasan G30S PKI, Jenderal Sarwo Edhie turun langsung memimpin para perwira militer yang masih setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keberaniannya untuk turun langsung ke medan operasi, seperti merebut kembali markas RRI dari tangan PKI, merebut kembali pangkalan udara di Halim Perdanakusuma, dan bahkan sang Jenderal turun langsung keliling Pulau Jawa dan Bali memimpin langsung operasi perburuan sisa sisa anggota PKI yang masih eksis selama berbulan-bulan lamanya..

Karakter dan mental dari sang kakek, yang tidak segan-segan bereaksi cepat dan tegas, dan bahkan rela turun langsung ke medan tempur, ikut dilakukan oleh Ketum AHY, yang di hari ini ikut bersama sama rombongan Ketua-Ketua DPD dari seluruh Provinsi di Indonesia, mempertegas legitimasi Partai Demokrat di Kantor Menteri Hukum dan HAM. Hal yang tidak bisa ditawar oleh kekuasaan mana pun di Republik ini.

Kami selaku Anggota DPR-RI dari Fraksi Demokrat di Senayan RI, akan terus melakukan perlawanan secara politik dan konstitusional, untuk mengusir para “maling congkak yang tidak tahu diri” untuk keluar dari tempat yang tidak seharusnya mereka klaim.

Kepemimpinan Demokrat hanya ada satu (tidak mendua), yaitu Kepemimpinan yang dikomandoi oleh Ketum AHY dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Presiden RI ke-6, Bapak Jenderal Purn. Prof. Susilo Bambang Yudhoyono.

Panjang umur perlawanan. Hidup reformasi dan keadilan.

Wa Wa

*)Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI & Wakil Ketua Umum Partai Demokrat