Medan, Sumut: Sambutan histeris serasa “terhipnotis”, lima ratusan lebih kaum terpelajar generasi muda Kota Binjai Sumatera Utara memadati lapangan terbuka di sudut kota Binjai Barat, minggu lalu. Ternyata, mereka terkagum kagum mendengar pendidikan politik yang disampaikan anggota Komisi III DPR RI DR Hinca IP Pandjaitan XIII SH MH ACCS.
Sejak awal, usai menjalankan sholat mahgrib, tampak remaja putra putri pakai lobe dan hijab berduyun duyun mengambil posisi ditempat yang disiapkan panitia. Duduk bersila diatas tikar berdinding embun beratapkan langit biru penuh bintang.
Mereka yang terdiri dari BEM Se kota Binjai, pasukan Paskibra Kota Binjai, Pelajar SMA/SMK/SMP, Mahasiswa, Remaja Mesjid, Persatuan Sepakbola Binjai, komunitas Bikers, Persatuan Pelajar Mahasiswa Binjai dan Pront Pemuda Bersatu Kota Binjai seakan tidak sabar menunggu acara rembug bangsa bersama Hinca Pandjaitan.
Sesekali, terdengar suara kecil dari barisan belakang para remaja mesjid itu, “Yang mana Hinca nya,” cetus salah satu seorang peserta yang akan mengikuti acara kenduri kebangsaan itu. Acara itu dikemas dengan silaturahmi dan pembelajaran politik dari Hinca Panjaitan bertemakan “Kota Binjai pada Tahun 2045”, mau diapakan..?
Tidak lama kemudian, Hinca IP Pandjaitan yang juga menjabat Sekjen DPP Partai Demokrat itu hadir bersama Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Drs Herri Zulkarnain, Katua DPC Partai Demokrat Kota Binjai HM Sazali bersama rombongan lainnya. HIinca pun terlebih dahulu memperkenalkan diri dengan menggelar kenduri kebangsaan yakni mengingatkan kembali budaya nenek moyang salah satu cara mempererat hubungan silaturahmi.
Selanjutnya, Hinca Pandjaitan mengajak peserta sejenak merenungkan bagaimana pembangunan kota Binjai 30 tahun ke depan dan mengambil peran sebagai pemimpin nantinya. Hinca pun memulai lewat presentase yang menggunakan layar tancap, mencontohkan perkembangan kota Songdo Incheon Korea Selatan. Bagaimana kota Songdo 100 tahun sebelumnya dan 50 tahun berikutnya hingga terbangun cukup megah. Melalui contoh itu, Hinca mengajak berfikir seluruh pemuda Binjai agar dapat mengambil peran memajukan kota Binjai 30 tahun ke depan. Atau mau dibawa kemana kota Binjai dengan ancaman yang selalu menghantui pemuda.
“Di usia 100 tahun NKRI, kota Binjai seperti apa. Dan bagaimana kesiapan kalian saat ini untuk jadi pemimpin tahun 2045 nanti,” ujar Hinca diikuti tepuk tangan yang meriah seakan terhipnotis hingga larut malam.
Sambung Hinca lagi, jika cita cita itu tidak dimulai dari sekarang tentu tidak ada yang akan diharapkan. Apalagi, jika penyakit masyarakat seperti komsumsi narkoba dan pergaulan bebas tidak dihindari, nasib kota Binjai pasti akan tambah suram. “Untuk itu, adik adik ku sekalian mari bercita cita menjadi pemimpin masa depan untuk membangun bangsa ini khususnya kota Binjai,” ajak Hinca.
Ditambahkan Hinca, kalau anak terpelajar dari Binjai tidak memikirkan itu, siapa lagi ? Sudah banyak generasi muda sekarang terjerembab penyalagunaan narkoba. Disetiap lingkungan kota Binjai disebutkan peredaran narkoba sangat marak. Tentu jika hal tersebut tidak diantisipasi, maka masa depan generasi muda akan hilang.
Pada kesempatan itu Hinca mengajak generasi muda Binjai harus ikut penentu arah pembangunan Kota Binjai dimasa mendatang. “Karena dipundak kalian lah masa depan bangsa ini. 30 tahun ke depan, kalian memiliki peran penting di kota Binjai. Mari kita cintai budaya kita. Seperti saya menomorsatukan budaya ketimbang politik. Tapi untuk menjalankan budaya itu harus berpolitik, ” terang Hinca.
Sementara itu, alah satu peserta kenduri kebangsaan, Ridho mengatakan, sangat mengapresiasi acara kenduri kebangsaan. Presentase yang disampaikan Hinca Pandjaitan dinilai sangat bermanfaat memotivasi generasi muda Kota Binjai melibatkan dan mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan Tahun 2045 mendatang.
Menurut Ridho, arahan dan bimbingan yang disampaikan Hinca Pandjaitan dapat menyadarkan pemuda untuk menghindari penyakit masyarakat yakni kenakalan remaja, narkoba dan judi. “Generasi saat ini lah yang punya peluang dan peran penting untuk ditanamkan nilai nilai kearifan lokal dan kebangsaan,” sebut Ridho seraya mengharap acara rembug bangsa bersama Hinca dapat berkelanjutan. (geosiar.com/wan)