Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (Foto: DPP-PD)

Oleh: Andi Arief*)

Pertemuan SBY dan Prabowo malam ini adalah pertemuan lanjutan, mematangkan strategi dan taktik. Sudah diagendakan pertemuan secara periodik. Bukan membahas gorengan dua kaki, karena memang tidak ada yang dua kaki. Semua persiapan dimatangkan agar sukses pileg, sukses pilpres.

Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat akan start bareng sejak penetapan KPU 23 September nanti. Keempat partai ini akan menyatu, tentu saja semua perbedaan yang pasti terjadi akan ada solusinya dan jadi kesepakatan, agar setelah 23 September laju koalisi bisa lancar.

Mengapa persoalan dan beragam perbedaan itu juga dibicarakan ke publik, karena koalisi 4 partai ini adalah Koalisi Rakyat, mewakili 4 saluran aspirasi rakyat. Sehingga bukan hanya agar rakyat terlibat dalam perdebatan, namun juga bisa menyumbang solusi dan mengontrolnya.

Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS bukan partai kemarin sore. Empat partai ini berpengalaman, termasuk mengelola perbedaan pandangan, meramunya dan akan jadi kekuatan dahsyat.

Strategi Koalisi empat partai ini akan dinamakan Strategi 55. Apa itu? Sukses pilpres dengan suara dukungan hasil Pemilu diharapkan Gerindra 25%, Demokrat 15%, PAN 8% dan PKS 7%. Inilah yang harus publik ketahui dan sengaja diumumkan agar mendapat dukungan.

Biarlah perbedaan pendapat dan perbedaan strategi empat partai ini terus bergulir di ruang publik, karena itulah cara efektif mengurai perbedaan mendapatkan cara persatuan. Tetapi sejak 23 September nanti semua akan melangkah dengan nafas kemenangan yang sama.

*)Wakil Sekjend Partai Demokrat

(Dikutip dari Twitter @AndiArief_)