Partai Demokrat. (ist)

Oleh: Indra Denni*)

Di dalam kontestasi pemilihan presiden terdapat lima daerah menjadi “primadona” untuk mendulang suara pemilih dan sekaligus menjadi medan tempur bagi para kadindat dengan melibatkan mesin partai.

Kelima daerah tersebut antara lain:

  1. Jawa Barat: 23.697.696
  2. Jawa Timur: 21.946.401
  3. Jawa Tengah: 19.445.260
  4. Sumatera Utara: 6.326.349
  5. DKI Jakarta: 5.390.187

Total jumlah pemilih di lima daerah tersebut mencapai 76.805.893 suara atau 40,36% dari tingkat suara pemilih nasional berdasarkan data hasil pilpres 2014.

Dalam ruang yang berbeda ada suara golongan putih (golput) disetiap kontestasi pemilihan presiden, yang jumlah-nya selalu mengalami trend kenaikan.

Konfigurasi golput setiap dilakukan kontestasi pilpres mengalami kenaikan, pemilu 2009 jumlah golput 27,77% atau 49.212.158. Dan pada pemilihan presiden 2014 jumlah golput meningkat menjadi 29,8% atau 56.732.857 suara.

Bila asumsi daftar pemilih mencapai 196,5 juta jiwa pada pilpres 2019, angka kenaikan golput bila mencapai 35,81% atau 70.376.422 suara, maka tingkat partisipasi pemilih pada kontestasi pilpres 2019 hanya mencapai 64.19%.

Suara pemilih millenial diperkirakan mencapai 7,4 persen atau sekitar 14 juta pemilih dalam pilpres 2019, merupakan generasi muda yang memiliki hak pilih untuk pertama kalinya.

Pemilih millenial memiliki tingkat rasionalitas tinggi, yang tidak mudah dipengaruhi oleh metode pencitraan oleh para kandindat capres-cawapres 2019 nanti.

Lonjakan golput sumbangan terbesar dapat berasal dari pemilih millenial tersebut. Pola metode pendekatan para kadindat capres-cawapres, berbeda dengan cara menghadapi floting mass (massa mengambang) yang selama ini dilakukan cukup dengan pencitraan.

Skema dan strategi untuk menjaring suara pemilih millenial, memiliki tantangan dan peluang pada kontestasi pilpres 2019.

Bila para kadindat mampu mendapatkan simpatik, melalui program yang ditawarkan kepada para pemilih millenial. Dapat menambah presentase suara signifikan dan kunci kemenangan dapat diraih oleh para kadindat capres-cawapres pada kontestasi pilpres 2019 mendatang.

*)Fungsionaris Depko Perekonomian DPP Partai Demokrat dan Wasekjen Ikatan Alumni Gerakan