Jalan Tol Bali Mandara yang dibangun di era Pemerintahan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Foto;google)

Oleh : Ali Sodikin *)

SBY adalah Presiden keenam Indonesia. Sebagai catatan SBY adalah Presiden Indonesia pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat Indonesia. Sebuah sejarah baru dalam sistem politik kita. Tentu hal ini merupakan sebuah kemajuan yang sangat luar biasa dalam kehidupan kita sebagai sebuah bangsa mampu menerapkan sistem demokrasi modern.

Mari kita cermati secara jernih dan obyektif, apa saja pembangunan yang telah dilaksanakan selama pemerintahan 10 tahun SBY. Utamanya dalam bidang infrastuktur. Ini daftar proyek-proyek infrastruktur yang telah diresmikan dan groundbreaking (peletakkan batu pertama) oleh SBY pada masa akhir pemerintahannya tahun 2014. Dari mulai koridor Sumatera hingga Papua, Data dari Bapennas. Proyek-proyek yang belum selesai kemudian diteruskan oleh pemerintahan selanjutnya, hingga beroperasi dan juga termasuk peresmiannya tidak sedikit yang dilakukan di era Presiden Jokowi.

Koridor Ekonomi Sumatera:

  1. Pembangunan jalur ganda KA (double track) Medan-Bandara Internasional Kuala Namu, status groundbreaking, investasi Rp 878 miliar. Dilaporkan Medan-Kuala Namu: konstruksi 10%, lahan 100%. Siap groundbreaking kuartal IV-2014.
  2. Pembangunan jalan tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi nilai investasi Rp 5,25 triliun. Ruas Kuala Namu-Tebing Tinggi, setelah Perpres percepatan pembangunan jalan tol Sumatera terbit: konstruksi 0%, lahan 80%.
  3. Pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Sarulla 1 (330 MW) nilai investasi Rp 17,562 triliun dilaporkan siap groundbreaking kuartal IV-2014.
  4. Pembangunan pabrik Oleochemical di Simalungun, Sumatera Utara senilai Rp 2,045 triliun dilaporkan on going 90%, kuartal IV-2014 operasional.
  5. Pengembangan pelabuhan kontainer Batu Ampar Batam di Batam, Kepulauan Riau dengan nilai investasi Rp 4,55 triliun dilaporkan on going 86%, kuartal I-2017 beroperasi.
  6. Revitalisasi pabrik pupuk (pembangunan pabrik pusri 2B) berlokasi di Kota Palembang, Sumatera Selatan dengan nilai investasi Rp 6,247 triliun dilaporkan on going (55%), kuartal II-2015 beroperasi.
  7. Pembangunan jaringan transmisi Jawa-Sumatera HVDC dengan nilai investasi Rp 25,16 triliun dilaporkan kuartal IV-2014 tanda tangan kontrak, siap groundbreaking kuartal IV-2014.
  8. Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumatera Selatan-8 (2×620 MW) di Kabupaten Muara Enim, Pendopo, Provinsi Sumatera Selatan senilai Rp 14,040 triliun, dilaporkan kuartal IV-2014 tandatangan kontrak, kuartal I-2015 groundbreaking.
  9. Pembangunan PLTU Banjarsari (2x110MW) di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan dengan nilai investasi Rp 2,88 triliun, dilaporkan on going (95%), kuartal IV-2014 beroperasi.
  10. Pengembangan pariwisata Tanjung Lesung (KEK Tanjung Lesung) di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten dengan nilai investasi Rp 73,877 triliun, dilaporkan sudah MoU dengan Damac dan Hanking 2 September MoU dengan Pelindo.
  11. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan dengan nilai investasi Rp 12,3 triliun, dilaporkan penetapan PP 51/2014.

Koridor Jawa:

  1. Pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong Tahap I di Kota Surabaya, Jawa Timur dengan nilai investasi Rp 4,1 triliun dengan status peresmian.
  2. Pembangunan jalur ganda KA (double track) lintas utara Jawa (Cirebon-Surabaya) di Cirebon, Brebes, Pekalongan, Semarang, Bojonegoro, Surabaya dengan nilai investasi Rp 16,4 triliun, statusnya peresmian.
  3. Pengembangan terminal bandara internasional Juanda di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur senilai Rp 1,057 triliun dengan status peresmian, operasional Februari 2014.
  4. Pengembangan bandara internasional Soekarno-Hatta di Provinsi Banten dengan nilai investasi Rp 26,2 triliun dilaporkan konstruksi terminal 3 (54%).
  5. Pembangunan bandara internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat senilai Rp 8,299 triliun dilaporkan siap groundbreaking September 2014.
  6. Pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan di Provinsi Jawa Barat dengan nilai investasi Rp 1,25 triliun dilaporkan on going 46% (pembebasan tanah 100%).
  7. Pembangunan jalur ganda KA (double track) dan elektrifikasi Serpong-Maja-Rangkasbitung di Provinsi Banten senilai Rp 1,5 triliun dilaporkan Serpong-Maja konstruksi selesai kuartal IV-2014, dan Maja-Rangkasbitung konstruksi selesai 2017.
  8. Pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang di Kota Semarang, Jawa Tengah senilai Rp 546 miliar dilaporkan on going (85%), kuartal II-2015 operasional.
  9. Pembangunan PLTU Adipala, 660 MW di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah senilai Rp 6,97 triliun dilaporkan on going 97%, kuartal IV-2014 operasi.
  10. Pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto di Provinsi Jawa Timur senilai Rp 3,124 triliun dilaporkan on going 43%.
  11. Pembangunan jalan tol Mojokerto-Kertosono di Provinsi Jawa Timur dengan nilai investasi Rp 3,482 triliun dilaporkan on going 60%.
  12. Pembangunan jalan tol Gempol-Pandaan di Provinsi Jawa Timur senilai Rp 1,167 triliun dilaporkan on going 94%, kuartal IV-2014 operasional.
  13. Pengembangan pelabuhan Branta di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur senilai Rp 158 miliar dilaporkan siap peresmian kuartal IV-2014 pembangunan sisi laut 100%, pembangunan sisi darat 85%.
  14. Pembangunan pabrik kendaraan bermotor R-4 di Cikarang, Provinsi Jawa Barat oleh PT Suzuki Indomobil Motor dan Kementerian Perindustrian senilai Rp 11,8 triliun dilaporkan siap operasional kuartal IV-2014, on going 80%.
  15. Pembangunan pabrik semen Merah Putih di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten senilai Rp 6,8 triliun dilaporkan on going 62%.
  16. Pembangunan smelter 1.200 MT oleh PT Smelting di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur senilai Rp 1,298 triliun dilaporkan dalam tahap konstruksi.
  17. Pembangunan smelter 300.000 Ton di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur senilai Rp 3,6 triliun oleh PT Sino-Indo Metallurgical Industry Investment (SIMI) dilaporkan dalam tahap pembebasan lahan.
  18. Pembangunan smelter 243.600 ton di Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur senilai Rp 4,020 triliun oleh PT Situbondo Metalindo dilaporkan dalam tahap pembebasan lahan.
  19. Pembangunan smelter 100.000 MW di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur senilai Rp 1,904 triliun oleh PT Multi Baja Industri dilaporkan dalam tahap konstruksi.

Koridor Kalimantan:

  1. Pengembangan terminal bandara internasional Sepinggan, Balikpapan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur senilai Rp 2,1 triliun dengan status peresmian.
  2. Pengembangan 3 bandara wilayah perbatasan: Long Bawan (Kabupaten Nunukan), Long Apung (Kabupaten Malinau), Data Dawai (Kabupaten Mahakam Ulu) senilai Rp 390 miliar dengan status peresmian.
  3. Pembangunan PLTG Kaltim Peaking 2×60 MW di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur senilai Rp 960 miliar dengan status peresmian, Proyek PT Total Indonesia.
  4. Anjungan SISI-NUBI 2B di Lepas Pantai di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur senilai Rp 8,129 triliun dengan status peresmian.
  5. Proyek pembangunan lapangan fasilitas lepas pantai dan gelar pipa lapangan Ruby di Kutai Kertanegara senilai Rp 5,5 triliun dan telah diresmikan Wamen ESDM November 2013.
  6. Pembangunan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur senilai Rp 34 miliar dengan status groundbreaking.
  7. Pembangunan Institut Teknologi Kalimantan di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan senilai Rp 99 miliar dengan status groundbreaking.
  8. Pembangunan PLTU Embalut, Unit 3 (50 MW) di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur senilai Rp 759 miliar oleh PT Cahay Fajar Kaltim, PT PLN, dan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dengan status dilaporkan tahun 2014.
  9. Pembangunan PLTGU Senipah 2×41 MW di Kabupaten Kutai Kartanegara senilai Rp 2,1 triliun dengan status dilaporkan tahun 2014.
  10. Pembangunan pabrik smelter Grade Alumina di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat senilai Rp 25,3 triliun dilaporkan on going 30%, tahap I operasional 2015.
  11. Pembangunan Chemical Grade Alumina Refinery (CGA) di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat senilai Rp 5,3 triliun dilaporkan kuartal IV-2014 operasi.

Koridor Bali-Nusa Tenggara:

  1. Pembangunan 3 pelabuhan di provinsi NTB dan NTT dengan total investasi Rp 231 miliar dengan status peresmian: – Pelabuhan Labuhan (Lombok) Rp 94,3 miliar, Pelabuhan Moru (NTT) Rp 77,5 miliar, Pelabuhan Benete (NTB) Rp 59,7 miliar.
  2. Pembangunan kawasan pariwisata Teluk Mekaki di Kabupaten Lombok Barat, NTB senilai Rp 3 triliun dengan status groundbreaking.
  3. Pembangunan kawasan wisata Tanjung Ringgit di Kabupaten Lombok senilai Rp 5 triliun dengan status groundbreaking.
  4. Pembangunan BIP (Bali International Park) senilai Rp 4 triliun di Kabupaten Badung, Bali dengan status groundbreaking.
  5. Pengembangan resort pariwisata Bukit Doa senilai Rp 100 miliar di Kabupaten Lembata, NTT dengan status groundbreaking.
  6. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok, NTB senilai Rp 30 triliun dilaporkan penetapan PP No.52/2014.
  7. Pembangunan bendungan Titab di Kabupaten Buleleng, Bali senilai Rp 428 miliar dilaporkan on going 96% siap diresmikan akhir tahun 2014.
  8. Pembangunan Dam Raknamo di Kabupaten Kupang, NTT senilai Rp 1 triliun dilaporkan siap groundbreaking akhir tahun 2014

Koridor Sulawesi:

  1. Pembangunan PLTA Poso II (3×65 MW) di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah senilai Rp 3,8 triliun dengan status peresmian.
  2. Pengembangan fasilitas pelabuhan Pantoloan di Kota Palu senilai Rp 2,754 triliun dalam status peresmian.
  3. Pengembangan bandara Mutiara Sis-Al Jufrie, Palu di Kota Palu senilai Rp 836 miliar dengan status peresmian.
  4. Pembangunan jalur kereta api lintas Makassar-Parepare di Provinsi Sulsel senilai Rp 6,4 triliun dilaporkan telah groundbreaking Agustus 2014, target 2014 lahan tahap I bebas.
  5. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu di Kota Palu senilai Rp 1,716 triliun dilaporkan penetapan PP No.31/2014.
  6. Kawasan Ekonomi Bitung di Kota Bitung senilai Rp 2,3 triliun dilaporkan penetapan PP No.32/2014.
  7. Pembangunan jalan tol Manado-Belitung senilai Rp 4,332 triliun dilaporkan siap groundbreaking Oktober 2014.
  8. PLTU Takalar/Punagaya 2×100 MW di Kabupaten Jeneponto, Sulsel senilai Rp 2,8 triliun dilaporkan siap groundbreaking akhir tahun 2014.
  9. Pembangunan kilang LNG Donggi-Senoro di Kabupaten Banggai, Sulteng senilai Rp 28 triliun dilaporkan on going (90%), gas commisioning 2014, oeprasional kuartal I-2015.
  10. Pembangunan PLTA Karama (Tumbuan Manuju) 450 MW di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulbar senilai Rp 9 triliun dilaporkan on going (2,5%).

Koridor Papua:

  1. Pengembangan bandara di Tual, Provinsi Maluku senilai Rp 123 miliar dengan status peresmian.
  2. Pembangunan pelabuhan khusus Tanjung Buli di Halmahera Timur Maluku Utara senilai Rp 226 miliar dengan status peresmian.
  3. Pembangunan kawasan industri maritim di Tual, Maluku senilai Rp 1,3 triliun dengan status peresmian.
  4. Pengembangan Bandara Sentani, Jayapura, Papua senilai Rp 1,11 triliun dengan status on going 80%.
  5. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai senilai Rp 6,8 triliun di Pulau Morotai, Maluku Utara status dilaporkan penetapan PP No.50/2014.
  6. Pembangunan jaringan _backbone_ serat optik Jayapura, Papua senilai Rp 2,5 triliun dengan status on going 60%.
  7. Pembangunan Trans Papua, Provinsi Papua dan Papua Barat senilai Rp 11,3 triliun dengan status dilaporkan dari 12 ruas jalan yang masuk MP3EI sudah terbangun 9 ruas yang on going 50%.

Data dan fakta tersebut di atas selayaknya menjadi pengetahuan dan pemahaman khalayak luas, agar kita sebagai bangsa bisa mencermati secara jernih dan obyektif, bahwa pemerintahan hasil demokrasi yang kita usung bersama telah berada pada jalur yang benar yakni bertujuan melaksanakan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan dan kemajuan bangsa.

Budaya kritis dan kritik sudah seharusnya kita pupuk terus agar proses demokrasi dapat berjalan dengan sehat. Sejalan dengan itu, kita sebagai bangsa harus senantiasa meluruskan niat, bahwa sikap kritis dan kritik kita kepada pemerintah, siapapun dan dari partai apapun Presidennya, adalah dalam rangka kebaikan dan perbaikan terus menerus dalam kehidupan berbangsa dan negara.

Dan yang paling mendasar dari semua itu, kepemimpinan seorang Presiden termasuk di Indonesia adalah sebuah estafet yang berkelanjutan dari mulai Presiden Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY dan kini Jokowi. Diperlukan pandangan dan penilaian yang fair dan obyektif bahwa mereka para Presiden tersebut juga masing-masing memiliki prestasi dan sumbangan besar bagi kemajuan dan peradaban bangsa Indonesia. Maka sangat tidak elok bila ada pandangan bahwa perjalanan bangsa Indonesia hingga kini hanya karena prestasi dan jasa satu dua orang Presiden saja.

*)Ketua Umum HMI Jakarta Periode 2004-2005 dan Dosen Komunikasi di Jakarta

(beritanegeri)