Agus Harimurti Yudhoyono dan Ibu Nihaya, yang memiliki keterbatasan fisik, saat acara Penerimaan Anugerah bagi Perempuan Inspiratif 2017 Demokrat. Acara ini digelar Partai Demokrat Bumi Maitri, Jalan Sutami, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (21/4). (twitter/AgusYudhoyono)

Oleh: Ferdinand Hutahaean

Walaupun Aku bukan laki-laki

Tapi aku selalu mandiri

Aku juga selalu berprestasi

Dan selalu menjaga harga diri

Itulah sebait dari puisi karya Aira putri Agus Harimurti Yudhoyono yang baru berusia 8 tahun dan duduk dibangku Sekolah Dasar kelas 3. Puisi tersebut dibacakan oleh AHY saat memberikan sambutan pada acara peringatan hari Kartini dan pemberian anugerah kepada para wanita penginspirasi di kota Tanjung Pinang Propinsi Kepulauan Riau kemarin hari Jumat, 21 April 2017.

Ada makna yang sarat terkandung dalam puisi tersebut, ada semangat dan keyakinan diri yang tinggi tersirat dalam potongan kata demi kata. Kata-kata itu tidak akan menjadi sebuah kalimat dan kalimat seperti itu tidak akan keluar dari seorang penakut apalagi seorang pengecut.

Aira, seorang gadis cilik, telah berani menyatakan dirinya sebagai sosok yang tangguh, kuat, mandiri dan tentu tidak bisa didikte serta selalu berani menjaga harga diri. Karakter ini tidak mungkin didapat begitu saja oleh Aira, namun sikap itu pasti tumbuh dan turun dari orang tuanya, secara genetik pasti didapat dari orang tuanya yaitu AHY dan Anissa Pohan.

Seperti itulah AHY menunjukkan penghormatannya kepada kaum hawa, bahkan AHY menjadikan puisi Aira sebagai bahan pokok dan utama dalam pidatonya yang disiarkan secara nasional melalui video streaming.

Puisi gadis cilik, puisi wanita kecil yang penuh semangat keberanian dan menginspirasi setiap insan untuk lebih berani berprestasi tanpa harus melihat gender apakah kita seorang wanita atau laki-laki, namun intinya adalah kita harus mandiri dan berprestasi.

Demikian juga para wanita penginspirasi yang kemarin mendapat penghargaan dari sebuah lembaga Sahabat Sehati. Sebuah lembaga non pemerintah binaan Pepy Chandra kader Demokrat di Kepulauan Riau. Para wanita penginspirasi itu adalah para wanita perkasa yang telah menjadi pesan hidup, menjadi guru kehidupan yang hidup, yang sudah sepatutnya kita teladani dan menjadikannya sebagai semangat kehidupan menuju yang lebih baik.

Lihatlah nenek Wirnawati yang sendirian menghidupi 5 orang anaknya yang berkebutuhan khusus di tengah kemiskinan dan sudah 6 bulan tak mendapat beras bantuan dari pemerintah atau ibu Nihaya yang memiliki keterbatasan fisik karena tangannya tidak ada dan cacad namun mengabdikan dirinya mengajari anak-anak membaca Quran, dan para wanita perkasa lainnya yang tak bisa saya tuliskan semua disini. Mereka adalah pesan hidup yang sarat pesan inspiratif untuk bisa lebih baik dan lebih maju.

Demikian juga dengan seorang wanita perkasa, wanita hebat yang dengan lemah lembut tapi penuh ketegasan, seorang wanita yang saya kagum dan bangga bisa mengenalnya, dialah Ibu Ani Yudhoyono. Bagiku ibu Ani adalah wanita penginspirasi dan perkasa.

Keberhasilan SBY meniti karir di militer hingga paripurna dalam kepangkatan menjadi Jenderal bintang 4 dan menjadi Presiden RI selama 10 tahun tentu karena ada Ibu Ani yang mendampingi dan menjadi spirit bagi SBY. Keberadaan Ibu Ani sebagai seorang Ibu juga telah melahirkan dan membesarkan anak-anak yang menjadi calon pemimpin masa depan bagi bangsa ini dan bagi dunia.

Lihatlah Agus Harimurti Yudhoyono yang akrab disapa AHY dan Edhie Baskoro Yudhoyono yang selalu disapa dengan nama Ibas. Tanpa didikan wanita perkasa seperti Ibu Ani, tentu AHY tidak akan bisa melangkah sejauh ini menapakkan kaki keliling Nusantara hadir menyapa rakyat dan memberikan edukasi dalam bentuk kuliah umum di kampus-kampus dan hadir menawarkan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi rakyat. Maka atas segala itu, ibu Ani layak dan harus dinobatkan sebagai wanita perkasa dan wanita penginspirasi pada hari Kartini kali ini.

Lantas apa kaitannya para wanita perkasa dan para wanita penginspirasi itu terhadap kita sebagai kader partai Demokrat? *Aira dengan puisinya, nenek Wirnawati, ibu Nihaya serta Ibu Ani, mereka harus kita jadikan sebagai inspirasi bagi semangat membesarkan partai Demokrat.

Jika seorang gadis cilik bernama Aira disela keluguan usia kanaknya mampu berkata mandiri, berprestasi dan menjaga harga diri, maka sudah sepatutnya kita kader partai Demokrat mampu menerjemahkan pesan yang terkandung dalam puisi Aira. Mandiri dalam partai, berprestasi dalam partai dan paling penting adalah menjaga harga diri Partai.

Demikianlah inspirasi dalam hari Kartini kali ini, bahwa ada para wanita perkasa dan penginspirasi yang menjadi pesan hidup bagi kita semua. Puisi Aira Putri AHY adalah pesan inspirasi bagi kita semua.

Selamat bekerja bersama partai, mengabdi kepada nusa dan bangsa dengan semangat inspirasi Puisi Aira, Ibu Ani dan para wanita perkasa penerima penghargaan hari Kartini dari Sahabat Sejati bersama Demokrat di Tanjung Pinang.

Terimakasih Aira atas puisimu… terimakasih ibu Ani telah melahirkan calon pemimpin masa depan…. terimakasih para ibu penginspirasi di Tanjung Pinang..! Atas kalian semua, kami menjadi semakin bergelora dalam semangat untuk terus melangkah dan berlari menuju Indonesia Emas 2045.

Tanjung Pinang, 22 April 2017

*)Komunikator Politik Partai Demokrat