Agus Harimurti Yudhoyono, Annisa Pohan Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono, dan Aliya Rajasa Yudhoyono melakukan silaturahmi ke para tokoh nasional. (Foto: Jawa Pos)

Oleh: Tommy Rusihan Arief*)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata rekonsiliasi adalah perbuatan memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula atau perbuatan menyelesaikan perbedaan.

Bagi umat Muslim yang baru saja menjalankan ibadah ramadhan dan menyambut hari kemenangan pada 1 Syawal 1440 H, perbuatan baik seperti itu sangat dianjurkan. Sudah semestinya begitu.

Jadi apa yang dilakukan Mas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Mas Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) bersilahturahmi ke beberapa tokoh bangsa bahkan ke Istana adalah perbuatan yang sangat dianjurkan dari aspek apa pun. Karena pada saat yang sama, beliau berdua juga melakukan silaturahmi ke banyak anggota masyarakat dan handai taulan.

Cuma kemudian karena kedua tokoh muda ini khususnya Mas AHY merupakan pimpinan Partai Demokrat, maka segera bermunculan aneka spekulasi politik. Bahkan ada pihak yang kemudian langsung menuduh ini dan itu.

Tapi itulah politik. Terkadang perbedaan kepentingan sesaat langsung menimbulkan polarisasi sempit tanpa menyimak makna dan substansi secara jernih. Jauh dari objektif. Perbedaan kepentingan dalam politik acap kali memang membuat nalar tidak lagi berjalan lurus. Membuat akal sehat jungkir balik menuruti keinginan pemiliknya.

Akhirnya hanya membuahkan kebencian yang subjektif. Sehingga tokoh rekonsiliasi dunia sekelas Nelson Mandela pernah mengatakan: “kebencian seperti (kita) meminum racun dan berharap musuhmu yang terbunuh.”

Tetapi seperti kata Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mungkin itu cara Tuhan memberi ujian kepada AHY. Untuk menggapai anak tangga yang lebih tinggi tidaklah mudah. Akan banyak hambatan.

Bahkan orang terkaya dunia saat ini, Jeff Bezos, mengatakan: “segala sesuatu pasti ada hambatannya.”

Jadi apa lagi yang perlu digalaukan jika Mas AHY melakukan hal baik di bulan baik penuh berkah. Untuk tokoh muda seperti Mas AHY melakukan ikhtiar rekonsiliasi dengan tokoh-tokoh bangsa lainnya adalah panggilan mulia. Didasarkan pada kepentingan bersama menjaga keutuhan bangsa dan negara.

*)Kader Partai Demokrat/Wasekjen BMD/FKKPD