Jakarta: “Melalui spirit tahun baru 1442 Hijriah ini, marilah bersama-sama kita menjaga kesejukan umat, agar demokrasi Indonesia kita lebih produktif dan terkonsolidasi secara matang,” tegas Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Penegasan tersebut disampaikan AHY dalam sambutannya pada peringatan Tahun Baru Islam 1442 H, Partai Demokrat, melalui aplikasi zoom meeting, Rabu (19/8) sore.
“Jangan biarkan persatuan bangsa (ukhuwah wathaniyah) dan persatuan umat Islam (ukhuwah Islamiyah) tergerus oleh provokasi-provokasi emosional yang tidak mendidik dan kontraproduktif,” kata AHY.
“Umat Islam harus cerdas. Karakter umat Islam Indonesia yang cerdas, bijak dan moderat (wasathiyyah) harus terus dibangun untuk menemukan titik keseimbangan (equilibrium) dan meneguhkan fondasi persatuan bangsa di tengah perbedaan yang ada. Mari kita rajut kembali komitmen kebangsaan kita, melalui sinergi, kolaborasi dan rekonsiliasi. Karena Bersama kita kuat, Bersatu kita bangkit,” serunya.
Umat Muslim meninggalkan bulan Dzulhijjah 1441 H dan akan memasuki bulan Muharram, yang menjadi penanda bagi datangnya tahun baru 1442 Hijriah.
“Karena itu, 1 Muharram 1442 H ini harus dapat kita jadikan sebagai momentum untuk melakukan refleksi kesejarahan, mensyukuri apa yang telah kita capai dan wujudkan, meneguhkan komitmen perjuangan dan pengabdian kita untuk menghadirkan kemaslahatan umat, bangsa dan negara,” lanjutnya.
Dari aspek kesejarahan, lanjut AHY, Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah menuju Madinah mengajarkan kepada kita semua tentang pentingnya semangat transformasi dan perubahan.
“Dengan semangat transformasi itu, kita bisa terus beradaptasi dan selalu siap untuk menghadapi berbagai ujian dan penuh tantangan zaman yang semakin kompleks. Hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah turut juga mengajarkan spirit perjuangan untuk selalu menjadi lebih baik, yang dalam bahasa idiomatik Al-Quran disebut berpindah dari kegelapan menuju pusat cahaya yang terang benderan,“ terangnya.
Acara doa dan muhasabah yang diinisiasi Departemen Agama dan Sosial DPP Partai Demokrat ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1442 H. Acara yang bertema “Spirit Hijrah, Demokrat Berkah, Untuk Semua” ini dihadiri perwakilan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PD mulai dari DPD Banten, Sumatera Utara, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Maluku, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Jawa Barat, NTB, Riau, Kepri, Kalimantan Tengah, DKI Jakarta, hingga Papua.
Dalam sambutannya, tak lupa Ketum AHY meminta para peserta acara untuk mendoakan seluruh rakyat Indonesia.
“Alhamdulillah, masih dalam spirit peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, marilah kita dengan penuh khusuk dan khidmat disertai rasa syukur dan tafakkur, mendoakan agar rakyat, bangsa dan negara Indonesia senantiasa mendapatkan lindungan Allah dan dikaruniai kekuatan untuk menjadi negara yang aman dan damai, adil dan sejahtera, serta maju dan mendunia sesuai dengan cita-cita para proklamator kita, para founding father kita,” tutur AHY.
Ketum AHY menjelaskan bahwa Partai Demokrat insya Allah akan istiqomah dan teguh pada prinsipnya sebagai partai nasionalis religius.
“Partai yang ingin mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, mengedepankan persatuan, harmoni, persaudaraan dan kebersamaan diantara kita semua, namun juga menjunjung tinggi nilai-nilai religiusitas dimana kita semua harus teguh pada Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita ingin agama Islam maupun agama lainnya di Indonesia tumbuh berkembang dalam satu harmoni yang baik,” tutur AHY.
“Departemen Agama dan Sosial ini adalah salah satu jendela, harmoni, moderasi dan perdamaian yang berada di rumah Partai Demokrat yang menjalankan misi khusus dari Ketua Umum AHY untuk terus menjaga spirit nasionalis religius. Karena itu dengan terlaksananya momen ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Ketum AHY dan para peserta,” ujar Kepala Departemen Agama dan Sosial Munawar Fuad Noeh.
Dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Alqur’an oleh KH Imron Rosyadi dan Sari Tilawah oleh Hj. Andy Timo Pangerang, acara dilanjutkan dengan bersholawat bersama dan mendengarkan Tausyiah yang dibawakan oleh Ketua Komisi Dakwah MUI KH. Cholil Nafis. Serta sebagai penutup dengan pembacaan Surah Yasin serta pembacaan doa akhir tahun dan awal tahun.
(dna/csa)