Presiden RI ke-6, yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang di dampingi Ibu Ani Yudhoyono serta rombongan saat melakukan dialog tatap muka bersama warga masyarakat di labuan, Pandeglang, Banten, Sabtu (21/4/2018)

Pandeglang,Banten: Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan kesejahteraan guru dan dosen, terutama pendidik yang masih berstatus honorer. Ia juga berharap pemimpin bangsa agar mengeluarkan kebijakan yang lebih adil bagi mereka.

Harapan itu disampaikan SBY usai mendengar keluhan guru honorer di Pandeglang, Banten. Dalam dialog dengan ketua umum Partai Demokrat itu, seorang guru honorer, Neng Musfiroh, mengeluhkan regulasi pemerintah yang dianggap tidak adil.

“Alhamdulillah saya sudah mendapat sertifikasi guru, berkat program yang Bapak canangkan dulu. Tapi sekarang saya dan teman-teman sekarang cemas dengan aturan guru honorer berusia 35 tahun ke atas tak bisa diangkat menjadi PNS,” keluhnya.

Padahal, Neng mengaku sudah lama mengabdi sebagai guru honorer. Ia berharap pemerintah bisa menaikkan statusnya menjadi aparatur sipil negara (ASN) agar taraf hidupnya bisa lebih meningkat.

Menanggapi hal itu, SBY bermohon kepada pemerintah agar nasib guru honorer lebih diperhatikan. Kebijakan yang dikeluarkan harus lebih adil. Terlebih saat ekonomi sulit seperti saat ini, sudah seharusnya gaji guru, dosen, ASN, TNI dan Polri lebih ditingkatkan lagi.

“Selama 10 tahun menjadi Presiden, kami telah mengangkat lebih dari satu juta guru honor menjadi PNS. Itu dilakukan secara bertahap. Saya berharap kebijakan tersebut terus dilanjutkan,” harap SBY.

Terkait tunjangan sertifikasi guru, kata SBY, pemerintahanannya dulu memang menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas utama. Sejumlah program dijalankan, seperti peningkatan gaji guru, pembangunan infrastruktur, perbaikan kurikulum pendidikan dan program beasiswa bagi masyarakat kurang mampu.

“Dulu saat saya baru menjabat, gaji guru, PNS, TNI dan Polri sangat rendah. Hanya Rp600 ribu perbulan. Selama lima tahun pertama pemerintahan, empat kali saya naikkan. Di periode kedua, peningkatan itu terus dilanjutkan hingga jumlahnya mencapai empat kali lipat lebih dari semula,” terangnya.

Menurut SBY, gaji PNS, termasuk guru, TNI dan Polri memang harus diperhatikan. Pemerintah wajib menjadikan rakyatnya sejahtera dengan memberikan penghasilan yang layak.

“Setelah rakyat kecil mendapatkan penghasilan yang sesuai, barulah dipikirkan mereka-mereka yang sudah berpenghasilan besar. Seperti gaji presiden misalnya, yang selama 10 tahun dulu tak pernah naik dan tak perlu dinaikkan,” ungkapnya. (rilis/wan)