Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono memberi arahan sebelum membuka Rapat Kerja Nasional Demokrat di Ballrom Hotel Lombok Raya, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (8/5). (MCPD/Omar Tara)

Oleh : Ferdinand Hutahaean*)

Rakernas Sebagai Kerja Politik

PARTAI DEMOKRAT adalah salah satu Partai dari sekian banyak Partai Politik yang ada di Negara ini. Partai Demokrat adalah salah satu dari sedikit partai dengan kekuatan politik yang tidak bisa diremehkan di Negara Republik Indonesia dan bahkan menjadi salah satu poros utama perpolitikan nasional. Partai Demokrat adalah Partai besar sejak berdiri. 2004 hingga 2014, Partai Demokrat adalah Partai yang berhasilkan memimpin negara ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Partai Demokrat adalah Partai yang menjadi kiblat perpolitikan nasional dengan Ketua Umumnya Susilo Bambang Yudhoyono yang suka disapa SBY yang juga sekaligus Presiden RI ke 6 yang memimpin selama 10 tahun dan sukses menghantarkan pertumbuhan ekonomi serta melunasi hutang negara ini di IMF.

Rakernas Partai Demokrat kali ini di gelar di Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kota berjuluk Seribu Mesjid, Provinsi yang pertumbuhan ekonominya salah satu tertinggi dari provinsi lain, provinsi yang dipimpin oleh kader Partai Demokrat Tuan Guru Bajang atau Muhammad Zainul Majdi.

Rakernas adalah sarana penting bagi Partai untuk merumuskan rencana dan kegiatan serta strategi politik untuk mewujudkan cinta-cita Partai. Lombok Mataram sebagai kota Seribu Mesjid diharapkan akan semakin meningkat perekonomiannya atas kegiatan Kerja Politik Partai Demokrat, dan doa serta harapan Partai Demokrat akan berkumandang dari surau, mesjid, gereja, kuil dan pura dari kota Lombok Mataram sehingga menjadikan restu dari Tuhan Yang Maha Esa. Dengan begitu, Thema besar Rakernas, rapatkan barisan, gerakkan mesin partai menuju kemenangan pilkada 2018 dan pemilu 2019 terwujud sebagai berkah kepada rakyat dan kepada Partai.

Jangan Pernah Tinggalkan Rakyat Sendirian

Dalam sambutannya Ketua Umum Partai Demokrat SBY, menyampaikan pesan-pesan seorang negarawan, pesan seorang pemimpin dan bukan sekedar pesan politik oleh seorang politisi, namun sungguh pesan yang sarat kebijaksanaan, tidak berpihak sembarangan, tidak menyalahkan secara asal, namun memilih jalan tengah yang berkeadilan secara nurani dan prinsip demi bangsa dan negara, terutama demi dan untuk rakyat.

Tugas dan perjuangan Partai  2 tahun kedepan ada Dua, Pertama adalah meningkatkan kedekatan dengan masyarakat, menyerap aspirasi rakyat dan berjuang mewujudkannya, perduli terhadap permasalahan rakyat dan menjadi solusi atas masalah tersebut serta jangan biarkan rakyat kehilangan kepercayaannya karena mereka merasa tidak ada yang mendengar dan peduli. Kedua adalah Kita berjuang sekuat tenaga untuk menenangkan pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2018. Begitulah SBY berpesan kepada para Kader Demokrat yang memenui ruang ball room hotel Lombok Raya di Mataram.

Pesan negarawan karena mengedepankan rakyat diatas segala perjuangan menjadi solusi bagi rakyat baru kemudian bicara tentang kemenangan pilkada dan pemilu. Andai SBY hanya seorang politisi, dapat dipastikan yang menjadi pesan utama adalah kemenangan pemilu baru kemudian bicara tentang masalah rakyat. Itulah sesungguhnya SBY dan Demokrat, selalu berpikir, bertindak dan berbuat dengan mengutamakan rakyat bukan sekedar menang-menangan dalam pemilu.

Dua Kesimpulan Utama Partai Demokrat

Partai Demokrat meski saat ini sedang berada  jauh dari Jakarta, namun Partai Demokrat terus mengikuti dan mencermati perkembangan dan situasi di negeri tercinta Indonesia. Demokrat terus memantau situasi politik, ekonomi, keamanan maupun situasi penegakan hukum dan keadilan.

Dari pengamatan, pencermatan dan analisis kritis yang Partai Demokrat lakukan, yang berkaitan dengan kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat, maka Partai Demokrat mengambil 2 kesimpulan utama.

Pertama, Kehidupan berbangsa masih berjalan ke arah yang benar. Kedua, berbagai permasalahan dan tantangan terhadap kehidupan bernegara diperlukan keperdulian, tanggung jawab dan kepemimpinan para penyelenggara negara dan segenap komponen bangsa lain. Demikian SBY menyampaikan menyampaikan dalam pidato Pembukaan Rakernas Partai Demokrat 2017.

Partai Demokrat meyakini bahwa semua anak bangsa mencintai negara ini, mencintai NKRI tanpa syarat dan semua kita pasti mencintai persatuan, kerukunan dan kebhinekaan. Partai Demokrat dan SBY juga melihat bahwa sungguhpun arah bernegara masih menuju arah yang benar, ada sejumlah hal yang berkaitan dengan nilai semangat dan konsensus yang menjadi sendi-sendi kehidupan bernegara yang harus dijaga baik-baik, karena ada tantangan besar didalamnya. Maka itu pemimpin harus mengambil tanggung jawab penuh, mengajak semua pemimpin dan tokoh bangsa serta masyarakat lainnya untuk bersatu, dan menghilangkan jarak dan tidak boleh ada yang dimarjinalkan.

Harapan dan Rekomendasi Partai Demokrat

Partai Demokrat melihat persatuan, kerukunan dan kebinekaan adalah sendi kehidupan berbangsa yang harus dijaga. Pilkada Jakarta yang sudah usai tampaknya menjadikan elit dan akar rumput dibawah terpecah.

Ini tidak baik, perpecahan bukanlah salah satu nilai konsensus kita berbangsa, perpecahan ini harus dikelola dan diatasi secara sangat serius. Jangan ada yang cepat memvonis pihak mana yang pro kebinekaan dan NKRI serta pihak mana yang anti kebinekaan dan anti NKRI. Demikian SBY menyampaikan dalam pidato sambutannya dalam Rakernas Demokrat 2017.

Selayaknyalah semua duduk bersama, saling menghargai pihak-pihak yang berbeda. Bangsa ini adalah milik bersama, bangsa ini bukan milik sekelompok saja, maka sudah sepatutnya yamg berkuasa juga mengajak semua pihak untuk sama-sama menyelesaikan masalah bangsa.

Terkait Demokrasi, Partai Demokrat dan SBY berharap bahwa semua kintestasi Pilkada maupun pemilu akan berlangsung dalam tataran etika fair play. Demokrasi adalah pilihan kita, memang Demokrasi kita belum sempurna, maka kita harus terus menyempurnakannya dari waktu ke waktu. Salah satu  nafas Demokrasi kita adalah kebebasan, maka kebebasan itu jangan dimandulkan meski kebebasan tidak boleh kebablasan, tanpa etika dan tanpa tangung jawab. Netralitas negara dituntut dalam demokrasi, alat negara tidak boleh berpihak karena sejarah demokrasi akan tercoreng jika BIN, TNI dan POLRI tidak netral. Demikian pernyataan SBY yang saya kutip dari pidato sambutannya dalam Rakernas Partai Demokrat 2017.

Tentang penegakan hukum dan keadilan. Partai Demokrat dan SBY juga berpendapat bahwa keadilan dan kemakmuran haruslah dibaca satu nafas, satu jiwa. Tidak boleh ada yang membirkan atau turut menyuburkan tumbuhnya ketidak adilan di negara ini.  Demokrat mendukung pemerintah mengatasi ketimpangan sosial, Demokrat mendukung penegakan hukum yang adil, obyektif dan tidak tebang pilih. Demokrat juga mendukung KPK untuk terus memberantas korupsi. Demokrat mendukung semua penegak hukum untuk menegakkan hukum kebenaran.  Demikian SBY menyampaikan dalam pidatonya pada pembukasn Rakernas Partai Demokrat 2017.

Demokrat Menolak Hak Angket Terhadap KPK

Bagi Demokrat, pengambilan sikap DPR yang ingin melakukan Hak Angket terhadap KPK adalah sarat agenda politik. Hak angket tersebut bisa mengganggu tugas-tugas KPK dalam menegakkan hukum serta memberantas korupsi, khususnya terhadap kasus EKTP yang sedang bergulir dan terus menambah daftar tersangka di KPK. Sepertinya ada niat sikap pribadi yang dipaksakan menjadi sikap lembaga. Ini berbahaya jika orang berkuasa melembagakan sikap politik pribadi atau kelompoknya.

Mencermati latar belakang dan arah angket terhadap KPK, Demokrat tidak ikut bertanggung jawab dan tidak akan mengambil bagian dalam angket tersebut dengan tidak akan mengirimkan perwakilan pada pansus hak angket tersebut. Begitulah SBY menyatakan penegasan sikapnya bahwa Demokrat akan berdiri bersama KPK, mendukung KPK dan DPR bisa melakukan koreksi terhadap KPK dengan cara lain dan bukan hak Angket.

Jayalah Demokrat! Lebih perduli dan menjadi solusi bagi rakyat..!

Lombok, 08 Mei 2017

*)Komunikator Politik Partai Demokrat