Dokumentasi saat Presiden RI ke-6, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjadi Kepala Negara RI. (Foto: Abror Rizki)

Jakarta: Presiden RI ke-6, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersyukur dan mendukung pemerintah memberikan bantuan finansial kepada para abdi negara (ASN, TNI, Polri serta pensiunan).

Hal itu ditegaskan SBY melalui akun twitter pribadinya, @SBYudhoyono, Kamis (25/5).

Berikut pernyataan SBY selengkapnya:

Saya bersyukur & mendukung pemerintah yang memberikan bantuan finansial kepada para abdi negara (ASN, TNI, Polri & pensiunan).

Bantuan pemerintah itu tepat (terutama para abdi negara yg penghasilannya belum besar), dikala daya beli mereka sedang turun.

Saya juga menyarankan Presiden Jokowi utk juga memikirkan & memberi bantuan kpd masyarakat tidak mampu & miskin di negeri ini.

Dari lawatan saya ke 44 kabupaten/kota, saya tahu mereka juga mengalami kesulitan hidup sehari-hari, akibat sangat lemahnya daya beli.

Kita semua bertanggung jawab agar keadilan tegak & ketimpangan menurun, dgn berempati & membantu golongan miskin & tak mampu”.

“Jika akibat meningkatnya harga minyak & terus melemahnya nilai rupiah, harga BBM terpaksa dinaikkan, jangan lupa beri bantuan sosial.

Saya amat mengerti jika harga BBM dinaikkan agar fiskal/APBN kita tidak jebol. Tak perlu unjuk rasa besar-besaran seperti di era saya dulu.

Partai Demokrat tak perlu menentang secara membabi buta, seperti sejumlah parpol & pengamat dulu, karena pemerintah pasti terpaksa.

Namun, akan sangat bijaksana jika pemerintah tetap bantu rakyat miskin yg sangat terdampak akibat kenaikan BBM, listrik, angkot & sembako”.

Kalau pemerintah tak mau berikan “BLT/BLSM” era SBY, JK, Boediono, & Sri Mulyani dulu (karena dianggap salah) bisa pilih bentuk lain.

Disamping pemerintah, sangat mulia jika kaum kaya & mampu berikan bantuan kpd fakir miskin & kaum dhuafa di bulan ramadhan ini. *SBY”

(dik)