Ketua BPOKK DPP-PD Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo memberikan pengarahan saat membuka Muscab Demokrat Rayon II NTT di Hotel Ima, Kota Kupang, Sabtu (25/3/2017). (Foto: MCPD/Kardi)

Kupang; NTT: Musyawarah Cabang (Muscab)  III Partai Demokrat se-Rayon II NTT resmi dibuka Ketua BPOKK DPP-PD Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo di Hotel Ima Jl. Timor Raya, Kota Kupang, NTT, Sabtu, 25 Maret 2017.

Saat menyampaikan sambutan dan arahan, Pramono Edhie mengatakan, sebelum berangkat ke NTT, ia telah pamit pada Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Umum DPP-PD. Saat itu SBY menitipkan salam buat masyarakat NTT, khususnya kader Partai Demokrat.  Bagi SBY, NTT dengan Pulau Timornya memiliki kenangan tersendiri. SBY pernah lama bertugas di Pulau Timor, tepatnya Timor Timur (kini menjadi Negara Timor Leste).

Pramono Edhie juga mengatakan, Kota Kupang adalah kota karang karena berdiri di atas karang. Makna Filosofisnya, Partai Demokrat akan kokoh bagai karang. Hati dan jiwa para kader harus kokoh seperti karang.

“Demokrat kuat karena kita sehati. Kalau tidak sehati sulit bertempur melawan partai lain. Hari ini akan dilaksanakan Muscab serentak. Sudah banyak muscab dilaksanakan dengan tertib, aman lancar. Saya tantang di sini, mau tertib; aman; lancar; atau ribut? Tidak boleh ada perseteruan di dalam Demokrat. Kalau tidak cocok dengan Demokrat lebih baik keluar,” Pramono Edhie mengingatkan.

Ketua BPOKK DPP-PD Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo berbincang dengan kader tertua Demokrat (salah satu ketua PAC di Kab Alor) di NTT, menjelang pembukaan Muscab Demokrat Rayon II NTT di Hotel Ima, Kota Kupang, Sabtu (25/3/2017). (Foto: MCPD/Kardi)

“ Bapak-bapak, Ibu-ibu, dari kemarin saya ikuti kedatangan Bapak-bapak dan Ibu-ibu. Ada usianya tidak muda lagi, tetapi semangatnya luar biasa. Ada yang sehari semalam naik kapal kecil. Inilah yang namanya kader Partai Demokrat. Saya hargai jiwa bapak ibu sekalian. Itu yang membuat saya semangat menjadi Ketua BPOKK DPP-PD. Kalau yang lebih tua saja semangat, apa lagi saya yang masih muda,” ujar Mantan Kasad tersebut mengapresiasi.

Pramono Edhie menambahkan, pemilihan Ketua DPC-PD bukanlah pertempuran mati-matian. Pertempuran dimulai jika kader terpilih sebagai ketua hingga wajib memimpin untuk membesarkan partai.

“Kalau kau terpilih menjadi Ketua DPC-PD, itu  bukan segala-galanya dan bukan maunya sendiri-sendiri. Pimpin DPC dengan hati bukan semau hati sendiri. Jangan arogan. Jika kalah jangan bersedih hati. Kalau kau bersedih hati, yang sakit ya hatimu sendiri. Mari membangun bersama-sama,” Pramono Edhie menegaskan.

Para peserta Muscab Demokrat Rayon II NTT tampak bersemangat menyanyikan Mars Partai Demokrat (karya SBY) dalam Muscab yang berlangsung di Hotel Ima, Kota Kupang, Sabtu (25/3/2017). (Foto: MCPD/Kardi)

Mantan Danjen Kopassus itu mencontohkan, pada Pilkada DKI Jakarta, seorang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), setelah melihat hasil hitung cepat, secara kesatria langsung menghubungi paslon lainnya. AHY memberikan ucapan selamat pada pasangan yang menang. AHY juga menegaskan bahwa pertempurannya sudah selesai.

Pramono Edhie berpesan, menang atau kalah, soliditas di Demokrat tidak boleh dihancurkan karena ego pribadi. Jika Muscab selesai, para kader harus berangkulan.

Hadir dalam acara sambutan muscab III Partai Demokrat Rayon II NTT antara lain Anggota FPD DPR-RI Dr Benny K Harman, Ketua DPD-PD NTT Dr Jefri Riwu Kore, Ketua Departemen Urusan KPK DPP-PD Jemmy Setiawan, Ketua Departemen Urusan DPR DPP-PD Jansen Sitindaon, Wakil Direktur Eksekutif DPP-PD Irawan S Leksono MM, Wakil Ketua BPOKK DPP-PD Supandi R Sugondo, Sekretaris Divisi Diklat DPP-PD Agustinus Tamo Mbapa MSi, Sekretaris Dept Pemuda dan Olahraga Rocky Amu, Pimpinan DPD-PD NTT, Anggota FPD DPRD NTT; Pimpinan DPC-PD se-NTT, serta Anggota FPD DPRD Kabupaten/Kota se-NTT.

(kardi/dik)