Jakarta: Sinar perdamaian di Semenanjung Korea perlahan namun pasti mulai terasa. Konflik dan perpecahan dua “saudara kandung” itu yang pecah akibat berpedaan aliran politik kali ini mulai kembali dicoba untuk disatukan. Hari ini, dua pemimpin kedua negara telah mengadakan pertemuan di Peace House guna membahas rencana kerjasama antar kedua negara serumpun.
Jauh hari sebelum pertemuan bersejarah yang berlangsung tadi pagi terlaksana, Presiden Republik Indonesia ke Enam Susilo Bambang Yudhoyono sudah menulis melalui akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono pada tanggal 2 April 2018 lalu. SBY demikian Ia akrab disapa sudah memprediksi kedua pemimpin di kawasan Semenanjung Korea itu akan bertemu dan membicarakan perdamaian diantara kedua negara yang dipisahkan oleh perang saudara puluhan dekade lalu.
“Ketika masih banyak peperangan & perpecahan di dunia, ada tanda-tanda sejarah bakal datangnya perdamaian di semenanjung Korea,” cuit akun @SBYudhoyono.
Ia juga menilai perdamaian di kawasan itu akan tercipta karena kedua belah pihak sudah sama sama memahami bahwa konsep “hard power” sudah tidak lagi dapat dipergunakan.
Sebagaimana diketahui, sebuah peristiwa bersejarah baru saja terjadi, dimana Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berjabat dan bergandengan tangan menuju Peace House untuk menggelar pertemuan tingkat tinggi antar keduanya.(Politiktoday/wan)