Siapa yang tak mengenal Zara Zettira ZR?
Dilahirkan di Jakarta, 5 Agustus 1969, Zara adalah perempuan multitalenta yang langka. Sempat berkarier sebagai model dan aktris, Zara, yang aktif menulis sejak umur 12 tahun, akhirnya dikenal luas sebagai penulis sangat produktif.
Tak kurang 20 novel pernah ditulisnya. Bahkan, menurut wikipedia, lebih dari 1.000 skenario sinetron dan film televisi telah dibuatnya. Zara juga menerjemahkan buku cerita remaja dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia, semisal Sweet Valley Highs dan Girl Talks.
Di dunia model, Zara yang berdarah Minangkabau-Jawa-Tionghoa-Belanda-Jawa, meraih berbagai prestasi di antaranya sebagai pemenang Putri Photogenic pada Pemilihan Putri Remaja 1985, runner up GADIS Sampul 1987, Putri Kampus 1989 hingga None Jakarta Pusat Favorit 1989.
Lantas dengan seabreg prestasi cemerlang itu, Zara mengambil keputusan mengejutkan. Sehari setelah Kemerdekaan RI ke-72 tahun, Zara memutuskan terjun ke dunia politik dan masuk sebagai Keluarga Besar Partai Demokrat.
Apa alasannya?
“Saya senang mengamati perpolitikan karena politik mempengaruhi kehidupan rakyat banyak. Saya melihat selama tiga tahun ini rakyat menjerit karenanya saya merasa terpanggil berpolitik bahkan masuk ke Partai Demokrat. Kalau saya berjalan sendiri (di luar partai politik) saya merasa tidak bisa maksimal membantu rakyat. Kalau berpartai, saya bisa berbuat lebih banyak untuk rakyat,” demikian Zara menjelaskan alasannya saat berbincang santai dengan web demokrat di Kantor Pusat Partai Demokrat, Wisma Proklamasi 41, Menteng, Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Zara memilih bergabung dengan Demokrat bukan partai lainnya setelah melalui pengamatan dalam pada tiga partai politik yang menurutnya menarik, selama tiga tahun.
Dalam kurun waktu tiga tahun itulah, sebuah momentum bersejarah muncul. Demokrat memunculkan sosok berkapasitas luar biasa: Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Lelaki muda yang berani mengambil risiko besar, mundur dari karier cemerlang di militer untuk mengabdi pada rakyat melalui kompetisi Pilkada Jakarta 2017.
Kehadiran AHY yang fenomenal itu menguatkan hasrat Zara untuk bergabung dengan Demokrat. Langkah awalnya, Zara menjadi relawan AHY yang sangat penting. Dengan pemahamannya yang tinggi di dunia media sosial, Zara adalah satu sosok yang teramat banyak menyampaikan program AHY ke masyarakat. Ia berperan aktif mengenalkan sosok AHY, tidak hanya di Jakarta tetapi juga nasional bahkan internasional, mengingat Zara memang berdomisili di Brisbane, Queensland, Australia.
Dukungan maksimal Zara bagi AHY disebabkan Zara melihat karakter AHY yang teramat baik. Terlepas dari AHY adalah anak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), negarawan kelas dunia, Zara melihat AHY adalah sosok yang sangat konsisten.
Dimisalkannya, AHY adalah sosok yang ramah dan apa adanya. Ketika memeluk seorang bapak tua, AHY benar-benar hangat dan sangat natural. Ketika AHY mengatakan ia menulis apa yang ditanyakan kepadanya, maka AHY benar-benar tampak menulis. Apa yang diomongkan, pasti dilakukannya.
Hal lainnya, AHY juga masih muda. Bangsa kita perlu ikon tokoh muda seperti AHY. Generasi muda saat ini stabilitas mental dan pemikirannya cukup mengkhawatirkan dibanding 5 tahun lalu sehingga butuh figur seperti AHY. Kekalahan tak membuat AHY patah, dan kemenangan, diyakini, tak akan membuat AHY terbang.
Yang menarik, Zara melihat kecakapan dan moralitas AHY ternyata identik juga dengan para kader Demokrat. Gaya komunikasi para kader utama Demokrat juga serius tapi santai, sangat egaliter, dan sangat atraktif layaknya AHY.
Keputusan masuk ke Demokrat tak membuat Zara merasa ada yang berubah dari dirinya. Ia merasa masuk ke tempat yang tepat. Ia merasa nyaman dengan iedologi nasionalis-religius yang bermakna Demokrat adalah partai yang sangat mencintai nusa bangsa dan Sang Pencipta.
Zara meyakini sepenuhnya, Demokrat kembali memenangkan kompetisi Pemilu Serentak 2019. Hal itu disebabkan, sebagai partai penyeimbang, Demokrat adalah partai yang berjalan dalam kejujuran. Demokrat senantiasa mendukung seluruh program pemerintah yang baik, tetapi mengkritiknya dengan tajam, meski tetap santun, jika program itu merugikan rakyat. Demokrat bukan partai oposan yang mengkritik setiap kebijakan pemerintah, baik atau buruk. Demokrat juga memiliki AHY, sosok fenomenal di dunia politik.
Di akhir perbincangan, Zara merasa surprised dengan sambutan para kader saat ia memutuskan menjadi anggota Partai Demokrat. Zara haru dan bahagia ketika melihat bahwa para kader Demokrat begitu bersahabat dan menyambutnya penuh kehangatan. Tak terhitung jumlah ucapan selamat bergabung yang disampaikan kepadanya.
Ya, selamat bergabung dalam Keluarga Besar Partai Demokrat, Zara Zettira. Bersama kita bisa!