Oleh: Ferdinand Hutahaean*)
Demokrat mengucapkan selamat kepada Rakyat Madura atas kebijakan Presiden Jokowi memaksimalkan kinerja dan kerja keras SBY serta para Presiden pendahulunya untuk menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura. Jembatan Tol Suramadu akhirnya digratiskan oleh Presiden Jokowi. Kerja Keras SBY dan gagasan serta kinerja para presiden sebelumnya akhirnya semakin penuh manfaatnya bagi Madura. Sekali lagi, kami ucapkan selamat kepada Rakyat Madura.
Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi, bahwa apa yang telah digagas dan dibangun oleh para presiden pendahulunya, bisa ditindaklanjuti manfaatnya dengan kebijakan menggratiskan Jembatan Suramadu. Terima kasih pak Jokowi, Rakyat Madura kembali terangkat memorinya atas kerja keras SBY mewujudkan jembatan terpanjang di Indonesia tersebut.
Satu hal yang harus diketahui masyarakat Indonesia atas Jembatan Suramadu ini adalah sejarah panjang gagasan pembangunan jembatan tersebut. Sejak awal bahwa Bung Karno pernah bercita cita menyatukan dan menghubungkan Jawa dengan Madura. Dan pada era Soeharto, gagasan itu pernah disikapi meski belum bisa diwujudkan. Mungkin ini soal teknologi, bukan soal ketidakmauan untuk membangun. Kemudian era terus berganti hingga pada masa presiden Megawati, tanggal 20 Agustus 2003 meresmikan tiang pancang pertama proyek tersebut. Namun sayangnya kemudian terhenti. Hingga akhirnya pemerintahan berganti dan masuk era pemerintahan SBY dan solusi pembiayaan pun terselesaikan. Selain dana APBN juga menyertakan biaya pinjaman dari Cina sebesar 45% dari total biaya dan 55% dari APBN.
Kemarin saat Jokowi meresmikan penggratisan tol Suramadu tersebut, banyak media menulis dengan berita yang justru menghilangkan kerja keras SBY atas proyek tersebut.
Padahal Rakyat Madura tahu persis yang membangun Suramadu itu era Presiden SBY. Narasi negatif kepada kinerja SBY dibangun demi kepentingan politik, seolah menggratiskan jalan tol itu jadi jauh lebih besar daripada kerja keras membangunnya.
Bahkan beberapa media menulis dengan judul berita seolah SBY hanya meresmikan, tidak membangun, tapi dibangun Megawati. Logika orang waras tentu akan tertawa, karena Megawati sudah lengser pada Oktober 2004. Agustus 2003 (tiang pancang pertama) diresmikan Megawati dan mangkrak. Setelah itu diteruskan diselesaikan oleh SBY.
Rakyat Madura dan Indonesia tahu, bahwa Suramadu adalah kerja keras SBY atas gagasan besar para pendahulunya. Jangan hilangkan sejarah karena nanti generasi muda bangsa ini bisa sesat sejarah.
Jogja, 28 Oktober 2018
*)Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat