Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyampaikan pendapat dalam acara rilis hasil survei Roda Tiga Konsultan (RTK) di Cafe Mandailing, Jalan Lebak Bulus I, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Kamis (10/5/2018). (Foto: Dhodi Syailendra)

Jakarta: Roda Tiga Konsultan (RTK) merilis hasil survei mengenai cawapres yang pantas disandingkan dengan Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Hasilnya, berdasarkan tingkat kemungkinan mendukung Pasangan Capres dan Cawapres, AHY merupakan tokoh paling fleksibel jika berpasangan dengan Jokowi ataupun dengan Prabowo. AHY adalah inisial Agus Harimurti Yudhoyono (Komandan Kogasma Partai Demokrat).

“Berdasarkan tingkat kemungkinan mendukung Pasangan Capres dan Cawapres, pasangan Jokowi-AHY dan Prabowo-AHY paling tinggi di antara yang lainnya. Artinya, AHY merupakan tokoh yang paling fleksibel jika berpasangan dengan Jokowi ataupun dengan Prabowo pada Pilpres 2019,” kata Direktur Riset RTK Rikola Fedri saat membacakan temuan dan kesimpulan hasil survey nasional di Cafe Mandailing, Jalan Lebak Bulus I, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Kamis (10/5/2018).

Survei dilakukan pada 21 April hingga 2 Mei 2018 dengan jumlah responden 1.610 orang dan margin of error plus-minus 2,5 persen. Adapun mayoritas responden berusia 22-30 tahun dan tingkat pendapatan Rp 1-3 juta.

Mulanya para responden diminta menjawab pertanyaan secara umum siapa tokoh yang pantas menjadi cawapres Presiden Jokowi. Setidaknya ada tiga nama yang disebut oleh responden, di antaranya Wapres Jusuf Kalla dan eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

“Kemudian responden ditanya ‘jika memilih Jokowi, siapa yang pantas mendampingi Jokowi? Top of mind-nya AHY dengan 8,5 persen. Kedua Pak JK 7,1 persen. Ketiga baru Pak Gatot dengan 5,9 persen,” kata Rikola Fedri.

AHY tetap menjadi yang pertama ketika para responden disodori beberapa nama lainnya, kecuali JK. Di posisi kedua ada nama Gatot dengan persentase tidak jauh berbeda dengan AHY.

“Ketika (responden) diberi pilihan nama, AHY tetap jadi nomor 1 dengan 18 persen. Kemudian Gatot dengan persentase 14. Lalu ada Muhaimin Iskandar, Sri Mulyani, dan lain-lain,” terang Riko.

Nama AHY semakin kuat ketika pertanyaan terkait seberapa besar peluangnya diusung menjadi cawapres Jokowi. Para responden menilai peluang AHY lebih besar dibandingkan dengan Gatot dan tokoh lainnya.

“Jika Jokowi-AHY, yang menyatakan mungkin dan sangat mungkin itu sebesar 70,8 persen. Jokowi-Gatot sebesar 65,7 persen. Jokowi-Wiranto 60,8 persen,” ujar Riko.

Menyikapi survey RTK, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan banyak hal tak terduga terjadi dalam politik. Selama belum ada “janur kuning” maka belum bisa dipastikan siapa kandidat yang maju dalam Pilpres 2019.  Semuanya bisa berubah di detik-detik akhir pendaftaran pada 4-10 Agustus 2018.

(detik/didik)