Menanggapi banyaknya aspirasi para kader Demokrat yang meminta tanggapan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terkait kabar adanya rencana mencopot prasasti peresmian yang ditandatangani SBY (pada saat meresmikan Bandar Udara Internasional Lombok tahun 2011) dikarenakan penggantian nama bandara tsb, maka Bapak SBY menyampaikan tanggapan singkatnya sbb:
“Saya yakin Pak Jokowi akan menghormati karya dan capaian para pendahulu-pendahulunya, sejak Bung Karno hingga saya.
Namun, apabila pencopotan prasasti Bandar Udara Internasional Lombok, yang saya tanda-tangani pada tanggal 20 Oktober 2011 dulu merupakan keinginan beliau dan atas saran Pak Zainul Majdi, serta merupakan pula keinginan masyarakat Lombok … ya saya persilahkan.
Lagi pula saya kan tidak punya hak, apalagi kemampuan untuk menghalang-halangi.
Saya berpendapat prasasti dan jejak sejarah sesorang dapat dihapus oleh manusia yang lain, kapan saja dan di mana saja.
Namun, saya sangat yakin, …. catatan Allah SWT tidak akan pernah bisa dihapus.
Tolong isu ini tak perlu diributkan.
Masih banyak yang harus dilakukan oleh negara dan kita semua, utamanya bagaimana membuat rakyat kita makin ke depan makin sejahtera”
(Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat)