Jakarta: Sebuah lukisan indah, deretan batu karang yang berdiri kokoh di tepi pantai, yang diberi judul “Kokoh Laksana Batu Karang, Lentur Bagaikan Samudera” adalah hadiah yang diterima Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari ayahanda tercinta, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Di hari ulang tahunnya yang ke-43 pada 10 Agustus 2021, AHY menerima hadiah lukisan tak terduga tersebut.
“Selepas makan malam di hari ulang tahun saya kemarin, kaget sekaligus senang sekali Bapak menghadiahi lukisan yang diberi judul ‘Kokoh Laksana Batu Karang, Lentur Bagaikan Samudera’ yang memiliki filosofi luar biasa. Ini doa dari Pak SBY bagi saya dan keluarga, bahwa dalam hidup itu prinsip kita harus kokoh, sekokoh batu karang. Tidak boleh patah, atau bengkok-bengkok, terutama dalam menyuarakan kebenaran, memperjuangkan keadilan, dan juga memperjuangkan rakyat. Tetapi dalam berpolitik, dalam berdemokrasi, kita juga harus lentur, harus menggunakan berbagai pendekatan yang juga bisa diterima dengan baik oleh berbagai pihak. Jadi harus lentur, selentur samudera,” tutur Ketua Umum Partai Demokrat, Rabu (11/8) siang.
Akhir-akhir ini, lukisan Pak SBY yang menggambarkan keindahan pantai Pacitan, tanah kelahirannya, viral menjadi perbincangan publik. Publik cukup terkejut dengan kepiawaian Pak SBY dalam melukis.
AHY menjelaskan bahwa hobi melukis ini sudah dilakukan SBY sejak SMP.
“Tapi yang hobi melukis ini spesial. Sejak SMP dan SMA, berarti kira-kira 60 tahun lalu, beliau sebenarnya menggemari seni lukis. Cuma ya setelah itu, tidak pernah lagi dilakukannya. Sampai akhirnya di masa covid, terutama semenjak ledakan covid terakhir, setiap hari bisa sampai 6-8 jam melukis. Tidak terus-terusan ya, ada jeda ishoma, tapi beliau sangat menikmati dalam ruang kecilnya di perpustakaan, yang akhirnya sekarang kita buatkan satu studio kecil yang nyamanlah untuk beliau bisa mengeksplorasi gagasan dan hal-hal yang bisa dituangkan dalam lukisan yang indah,” kata AHY.
Ketum AHY juga menceritakan bahwa melukis ini adalah sebuah healing process yang dilakukan Pak SBY.
“Ini sebetulnya semacam healing process setelah beliau ditinggalkan almarhumah Ibu Ani. Jadi selalu berupaya, walaupun tidak mudah, Pak SBY mendapatkan kebahagiaan baru di hatinya. Karena yang menjadi objek lukisan, selain keindahan alam Pacitan, juga karya-karya foto Ibu Ani. Dengan mengabadikannya dalam bentuk lukisan itulah sebagai bentuk kerinduan dan kecintaannya pada Ibu Ani. Saya rasa Pak SBY berhasil menemukan cara untuk mengobati rasa rindu dan kehilangannya itu,” jelas AHY.
“Harapannya nanti, jika sudah semakin produktif dan semakin bagus hasilnya, Pak SBY berencana memajang karya-karya lukisannya itu di Galeri Seni Ani Yudhoyono yang berada dalam satu compound di dalam Museum SBY dan Ani Yudhoyono di Pacitan,” ujar AHY.
(dna/csa)