Usman, nelayan pancing tangan, yang melaut di perairan Kepulauan Karimunjawa dengan sebuah rakit. Ia menjadi simpatisan Demokrat karena kekagumannya pada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), penggagas dan pendiri Partai Demokrat. (Foto: Mr SimplePhoto)

Siang itu udara panas sekali, suasana khas pesisir sangat kental. Hilir mudik perahu-perahu kecil para nelayan, terlihat di Pantai Sekembu, Kabupaten Jepara.

Saya yang hari itu berniat untuk menuju pulau-pulau kecil di Kepulauan Karimunjawa begitu antusias. Di pikiran saya akan banyak foto bertemakan human insterest yang akan saya dapat. Bagaimana potret manusia dengan kesibukannya akan mudah saya abadikan dalam kamera saya. 

Kepulauan Karimun Jawa terkenal akan keindahan pantai dan kala matahari terbenam sangat memukau, hal itu sudah terkenal ke berbagai penjuru. Potret keindahan pantai Indonesia sangat bisa dilihat dari Karimunjawa, walau hanya bagian kecil saja. Karena ketika berbicara Indonesia akan banyak lagi yang lebih mempesona dan memikat keindahan lautnya.

Saat perahu saya mulai berjalan ke arah laut utara Pulau Jawa yang sangat luas, terlihat pemandangan akan banyaknya bagan apung untuk menangkap ikan pun menghiasi  mata. Hal ini dapat disimpulkan masyarakat pesisir utara Kabupaten Jepara ini, banyak menggantungkan hidupnya dari hasil laut.
Saya pun mulai mengabadikan berbagai objek yang dapat saya abadikan. Namun seketika mata saya tertuju kepada bendera Partai Demokrat yang terlihat berkibar di tengah laut lepas. Saya pun mengira bendera itu berkibar dengan tiang yang di bawahnya ada pelampungnya, seperti yang mudah kita dapati pada bendera batas kedalaman laut.
Namun pemilik perahu, yang perahunya saya naiki, bilang itu nelayan, nelayan yang menggunakan rakit.

Tanpa mendengarkan penjelasannya selesai, saya langsung meminta perahu yang saya naiki mendekati objek tersebut. Dari kejauhan mulai saya potret, hingga semakin dekat dan jelas.

Ternyata benar, bendera itu berkibar di rakit yang begitu sangat memprihatinkan. Rakit yang teramat sangat membahayakan. Terbuat dari bahan seadanya.

Usman, nelayan pancing tangan, yang melaut di perairan Kepulauan Karimunjawa dengan sebuah rakit. Ia menjadi simpatisan Demokrat karena kekagumannya pada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), penggagas dan pendiri Partai Demokrat. (Foto: Mr SimplePhoto)

Si empunya rakit itu bernama Usman (64 tahun), seorang nelayan pancing tangan. Dia nekat menggunakan rakit yang dibuatnya dari kumpulan beberapa gelondong kayu itu karena alasan tidak mampu untuk membeli atau membuat perahu yang layak. Alasannya memancing dengan pancing tangan pun, kembali karena alasan tidak mampu. Dia tidak mempunyai jaring atau alat pancing yang memadai.

Saya semakin penasaran dengan apa yang diceritakan Pak Mahdi, pemilik perahu saya naiki. Akhirnya ketika dekat dengan rakit Pak Usman, ia pun saya suruh menaiki perahu saya dan saya ajak berbincang-bincang. Saya pun membeli beberapa ikan yang ia dapat.

Ketika ia berada satu perahu dengan saya, obrolan kami meluas, hingga saya bertanya kenapa ia sampai memasang bendera Partai Demokrat di rakitnya. Karena menurut saya, Pak Usman adalah simpatisan yang sangat militan.

Pertanyaan saya pun mulai mengenai bendera Partai Demokrat yang ada di rakitnya. Bendera itu ia dapat dari temannya. Pak Usman menjelaskan begitu kagumnya ia kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan puteranya yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Sing ora iso dilaleke seko Pak SBY iku wibawane” jelasnya saat mengenang Bapak SBY saat menjabat sebagai Presiden RI Ke-6.
Ia pun mengungkapkan begitu kagum dan begitu mengidolakan sosok Pak SBY. “Pingin banget ketemu Pak SBY karo anake sing gagah kae” harapnya lagi.

Pak Usman seorang nelayan karena keterbatasan ekonomi, yang memaksanya hingga melaut dengan rakit yang ia dayung dengan tangannya sendiri. Karena ia sangat tak mampu membuat atau membeli perahu bermesin. Dan hal yang saya tangkap setelah beberapa menit berbincang dengannya memberikan pesan kepada saya, bahwa untuk menyambung hidup orang sepertinya begitu sangat rekoso (susah). Tekat dan kenekatan seperti itu  semata-mata untuk dapat meneruskan kehidupan yang masih amat sulit di negeri ini. Hingga akhirnya ia meneruskan melaut menggunakan rakitnya.

Saya sebagai fotografer dan penulis ini, sangat mengharapkan agar Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga besar Partai Demokrat dapat mengapresiasi seorang Pak Usman. Karena menurut saya, Pak Usman dapat dikatakan sebagai simpatisan yang sangat militan.

Di tengah ombak yang bisa datang sewaktu-waktu untuk mengombang-ambingkan rakitnya yang rapuh, ia tetap bangga dengan bendera kebesaran Partai Demokrat.

Penulis dan Fotografer: MR. Simplephoto
Akun Instagram: @fanatik_bolaindonesia

(dik)