Presiden RI ke-6, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disambut hangat saat berdialog dengan warga di Pandeglang, Sabtu (21/4/2018). (Foto: DPP-PD)

Pandeglang: Dalam lawatannya ke Pandeglang, Banten, Presiden RI ke-6, Ketua Umum Partai Demokrat,   Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat julukan baru dari masyarakat setempat, yakni ‘Pahlawan Desa’. Julukan tersebut disematkan lantaran SBY dianggap berjasa besar dalam melahirkan Undang-Undang Desa.

“Kita sadar, UU Desa ini tak jatuh begitu saja dari langit. Melainkan karena rekomendasi dari Pak SBY saat menjabat presiden dulu. Dengan UU itu, setiap desa mendapat anggaran pembanguna Rp1 miliar lebih,” kata Endan Sunandar, Sabtu (21/4/2018).

Hal tersebut ia sampaikan dalam dialog warga dengan SBY yang tengah menggelar lawatan Tour de Banten di Pandeglang. Menurut Endan, ia adalah saksi lahirnya UU Desa, sebab kala itu ia menjabat kepala desa di Kecamatan Bojong.

“Dulu, pada tahun 2010, banyak kepala desa datang berbondong-bondong ke Jakarta menuntut pemberlakuan UU Desa. Saya masih ingat pembicaraan kami di Istana waktu itu. Kami disambut baik oleh Pak SBY, dan beliau langsung mengeluarkan rekomendasi agar UU itu segera disahkan,” terangnya.

Endan mengatakan, dengan adanya UU Desa itu pembangunan di daerah pedesaan bisa ditingkatkan.

“Sudah miliaran terbangun di Bumi Pertiwi berkat jasa Pak SBY. Kami sangat berterimakasih sekali. Pak SBY pantas disebut pahlawan desa,” kata dia.

SBY yang datang didampingi Ani Yudhoyono dan rombongan DPP Partai Demokrat, juga berterimakasih atas apresiasi itu. Menurutnya, pembangun bangsa ini memang seharusnya dilakukan dengan berkeadilan.

“Saat kota maju, desa juga harus ikut maju, agar semua rakyat Indonesia bisa hidup makmur dan sejahtera. Karena itulah kita melahirkan UU Desa agar pedesaan bisa menjadi ujung tombak pembangunan,” terangnya.

Dengan kebijakan itu, kata SBY, desa bisa mendapat anggaran yang cukup untuk melakukan pembangunan. Namun anggaran itu harus benar-benar dialirkan secara merata.

“Jangan sampai ada yang dapat ada yang tidak. Tidak boleh. Semua desa butuh anggaran, untuk membiayai pembangunan infrastruktur di setiap desa itu. Dengan begitu, harapannya semua rakyat bisa hidup makmur, sejahtera dan meningkat taraf hidupnya,” SBY memungkasi.

(rilis)