Rudi Kadarisman (dokpri)

Ir Rudi Kadarisman*)

Tulisan singkat ini adalah bagian dari mengapresiasi atas tulisan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tentang “Teladan Islam dalam Merajut Persaudaraan”. Dalam tulisan tersebut, tergambar jelas peran Islam dalam upaya membangun kehidupan yang aman dan damai.

Sebagai seorang yang beragama Khatolik, saya pun turut merasakan hal tersebut. Ada sebuah perasaan bangga ketika melihat peran agama islam sebagai mayoritas dalam menghargai dan menjaga soliditas kebangsaan.

Kebanggaan secara pribadi menjadi lengkap, ketika sebagai seorang kader Partai Demokrat, saya terlibat dalam Safari Ramadan yang diselenggarakan oleh DPP Partai Demokrat. Safari menyejukan dan memberi pesan tentang Pancasila bukan retorika tapi sesuatu yang harus dipelajari, dihayati dan dijalankan bahkan harus selalu ada di hati kita yang disampaikan oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cirebon. Sikap tersebut menunjukan teladan keislaman di tengah masyarakat. Keislaman yang menunjukan toleransi dan sikap saling menerima satu sama lain. Tidak memandang suku, agama maupun ras. Hal tersebutlah yang membuat Indonesia menjadi luar biasa.

Teladan dan persaudaraan Islam dan Indonesia tergambar jelas dengan apa yang saya rasakan di Partai Demokrat. Sesuai semangat Nasionalis-Religius, Demokrat menunjukan sikap moderat dan toleransi yang begitu hebat. Menerima dan mengayomi setiap kader tanpa melihat asal-usulnya. Ini tentu tidak lepas dari peran SBY sebagai ketua partai yang merupakan figur negarawan yang tidak pernah lelah mengajak semua komponen untuk mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila.

Islam menunjukan eksistensinya sebagai agama yang plural dan menghargai perbedaan. Ini diwujudkan dengan contoh sikap dan tanggung jawab yang ditunjukan oleh umatnya. Banyak contoh lain yang bisa kita lihat berkaitan dengan toleransi umat Islam, dan saya merasakannya langsung.  Sehingga apa yang menjadi tulisan AHY adalah suatu realitas yang sungguh terjadi di Indonesia.

Sebuah pengalaman menarik sebagai bukti teladan Islam, sudah saya rasakan. Suatu kebangaan mengikuti dan menjalani Safari Ramadan Demokrat di Cirebon dan semua pengalaman berharga hingga saya dapat berbuka puasa bersama kader Partai Demokrat se-Jawa Barat. Suatu sikap toleransi yang luar biasa. Demokrat memberi tempat bagi semua orang berkarya tanpa pandang bulu. Komitmen kebangsaan yang lahir sebagai bagian dari Keislaman Indonesia.

Berkah Ramadan juga bukan hanya jadi milik umat Islam tetapi milik semua kalangan. Bahkan saya ikut berpuasa tidak makan, karena berpuasa menahan nafsu duniawi adalah semua hal yang diajarkan di agama apa pun. Saya merasakan berkah Ramadan yang hebat di tahun ini, karena terlibat dalam Safari Ramadan Demokrat di Cirebon, suatu momen yang menunjukkan bahwa Islam itu sungguh menjadi teladan bagi siapa pun. Karena Islam mengajarkan tentang kehidupan dan persaudaraan.

Tulisan AHY sebenarnya merupakan pesan damai yang harus kita sampaikan kepada semua masyarakat. Karena setidaknya pesan tulisan tersebut bisa bermakna bagi setiap orang dengan kesan dan pengalaman hidupnya masing-masing. Sehingga sebagai Khatolik, saya bangga dan mencintai Indonesia, Islam, dan Partai Demokrat yang telah menunjukan teladan bagi semua orang agar tetap hidup rukun dan menghargai satu sama lain.

sekian

*)Ketua Divisi Keamanan Internal DPP Partai Demokrat