Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menikmati nasi goreng sebelum melakukan pertemuan tertutup di kediaman SBY, Cikeas, Bogor, Kamis (27/7/2017) malam. (Foto: Abror Rizki)

Oleh: Ir Rudi Kadarisman*)

Semua masyarakat Indonesia menyaksikan suatu suguhan yang adem dan bermartabat. Pertemuan dua figur yang menjadi tokoh bangsa yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto. Pertemuan tersebut berlangsung di Cikeas.

Pertemuan yang juga dihadiri oleh perwakilan dari Partai Gerindra dan Partai Demokrat ini sungguh menjadi perhatian publik. Karena tentu membicarakan tentang situasi kebangsaan yang penuh dengan persoalan, selain itu juga membahas agenda-agenda penting bangsa Indonesia ini ke depan.

Pertemuan ini ingin menunjukan sikap silahturahmi yang terus terjaga dan kepedulian yang luar biasa terhadap Indonesia. Dua figur yang tentu menjadi panutan bagi masyarakat Indonesia. Selain itu masyarakat juga tentu akan dibuat penasaran karena keduanya adalah pimpinan tertinggi partai politik saat ini, yakni ketua umum Partai Demokrat dan Partai Gerindra.

Pertemuan dengan nuansa kekeluargaan ini juga diwarnai dengan santap malam bersama. Nasi goreng yang jadi kekhasan Indonesia pun menjadi menu andalan dalam pertemuan tersebut. Setidaknya dengan menyantap nasi goreng menunjukan keaslian Indonesia dan kepedulian kedua figur bangsa ini untuk Indonesia.

Nasi goreng khas Indonesia tentu akan menjadi pesan bermakna bagi semua masyarakat Indonesia. Setidaknya diplomasi nasi goreng ini pasti untuk Indonesia yang lebih baik. Silaturahmi kedua ketua umum partai politik ini, yang tentu menjelang pemilihan umum, adalah sinyal yang pasti akan terus ditunggu hasilnya.

Semoga nasi goreng malam ini, yang juga adalah makanan khas Indonesia, memberi sebuah arti tentang sikap yang mengutamakan bangsa dari keduanya. 2019 sudah dekat, kita menunggu apa hasil dari diplomasi nasi goreng ini?

*)Ketua Divisi Keamanan Internal DPP-PD