Perjalanan karier H Muhammad Haris Wijaya ibarat gelombang. Pasang dan surut. Begitupun ada yang tidak penah surut: semangatnya.
“Saya selalu belajar dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Sekjen Partai Demokrat Hinca IP Pandjaitan bagaimana cara berpolitik dengan baik,” ujar Pengurus Departemen Polhukam DPP Partai Demokrat dalam perbincangan santai dengan web demokrat di Cirebon, di sela-sela acara “Serbu Ranting”, Minggu, 8 Oktober 2017.
Pada 2009-2014, Haris adalah anggota DPRD Provinsi Banten dari Partai Demokrat. Pada Pemilu 2014, ia bertarung untuk mendapatkan kursi DPR-RI (periode 2014-2019) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banten 1 yang mencakup Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Sayang, ia gagal dalam pertarungan itu.
Haris tak putus asa. Ia berencana maju kembali menuju DPR-RI pada Pemilu 2019 dari Dapil Banten 2 (meliputi: Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kota Serang).
Ia juga terus berjalan bersama Demokrat. Pasca-Kongres Demokrat di Surabaya 2015, Haris malah menghabiskan waktu membesarkan Demokrat. Ia juga berusaha keras selalu mengikuti Ketua Umum dan Sekjen Partai Demokrat jika turun ke bawah, menyapa masyarakat.
“Kalau kita berpolitik dengan hanya membikin acara partai dan memberi sumbangan, setelah itu selesai, maka tidak ada tindak lanjutnya. Partai tidak mungkin berkembang. Demokrat harus mempunyai anggota dan kader yang militan. Demokrat juga harus punya jaringan kuat,” Haris menegaskan.
Bagi Haris, cara agar anggota dan kader menjadi militan maka para Petinggi Demokrat harus turun ke bawah. Itulah yang selalu dilakukan SBY dan Hinca Pandjaitan. Para kader juga harus melaksanakan apa pun yang menjadi kebijakan pimpinan.
“Setelah belajar dan mengikuti cara berpolitik Ketua Umum dan Sekjen, maka saya bisa memahami, apa pun tugas yang diamanatkan maka saya harus melaksanakannya sebaik mungkin. Tugas itu adalah amanah, termasuk ketika saya ditunjuk sebagai Plt Ketua DPC PD Kota Cilegon. Saat itu, banyak orang menganggap sebelah mata. Saya dianggap mustahil mampu membuat Kota Cilegon membiru. Tapi karena ini amanah dan tantangan, maka saya belajar dari Ketua Umum dan Sekjen. Hasil pembelajaran itu membuat saya siap menjadi Plt Ketua DPC PD Kota Cilegon. Memang, tantangannya berat. Demokrat Cilegon hanya mempunyai satu anggota legislatif di DPRD Kota. Hanya ada 2 dari 8 PAC (Pimpinan Anak Cabang; struktur partai setingkat kecamatan) yang wajib ada di Kota Cilegon,” Haris menggambarkan tantangan yang ia hadapi.
Dengan kerja keras Haris dan para kader di Cilegon, saat ini semuanya mulai teratasi. Delapan PAC PD mulai aktif bekerja. Haris bahkan membuat sebuah kantor DPC-PD yang cukup megah di Kota Cilegon. Di kantor itu nyaris tidak pernah sepi dari kegiatan para kader dan anggota.
“Sekjen mengatakan, politik bukan hanya bernarasi. Lebih dari itu, politik untuk membangun kebersamaan. Sebagai Plt Ketua DPC PD Kota Cilegon, dengan kebersamaan, faktanya saya bisa membuat mesin Demokrat Cilegon berjalan. Jika semua dilakukan bersama maka beban yang ada menjadi ringan. Sekjen selalu mengatakan, ‘Berpolitiklah dengan kening tak berkerut’; berpolitiklah dengan hati nyaman. Itu terbukti. Kini para kader mau bergabung dan bekerja keras lagi di Cilegon setelah kita mengedepankan kebersamaan dan membangun kantor yang nyaman untuk bekerja,” Haris menyampaikan.
Saat ini, kantor DPC-PD Kota Cilegon berstatus kontrak. Haris mencita-citakan berdirinya sebuah kantor permanen. Kantor yang memang dimiliki Demokrat. Ia berencana membangun sebuah kantor dan menyerahkan sertifikatnya ke Demokrat. Baginya itu adalah bentuk terima kasih seorang kader kepada partai.
Haris, yang dilahirkan 26 Agustus 1976, juga bekerja keras agar para pimpinan ranting Demokrat se-Kota Cilegon meningkat kesejahteraannya. Bagi Haris, para pimpinan ranting adalah panglima terdepan Partai Demokrat. Mereka harus sejahtera sehingga bisa bekerja penuh membesarkan partai.
Terkait hal itu, Haris memberikan bantuan usaha pencucian motor. Ia membangunkan tempat pencucian hingga memberikan mesin semprot dan mesin pompa kepada para kader agar kesejahteraan mereka meningkat.
Usaha pencucian motor itu dibangun di sekretariat ranting yang juga berfungsi sebagai Rumah Masa Depan Generasi Penerus; benteng terdepan menghadang peredaran narkoba di lingkungan terkecil. Di sekretariat itu, para kader bekerja mencuci motor dan menyampaikan program partai. Para kader juga akan menyosialisasikan sosok pemimpin nasional mendatang, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Tokoh nasional berprestasi cemerlang dan berwawasan dunia.
Keikhlasan Haris berjuang untuk Partai Demokrat membuatnya kembali dipercaya menjadi Plt Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Banten. Atas tugas berat ini, Haris siap membawa perbaikan Demokrat Banten dengan cara menjalin komunikasi antar kader dan memastikan sistem di tubuh partai berjalan baik.
“Yang paling dekat, Demokrat Banten harus menyelesaikan sistem informasi politik (Sipol) untuk memenuhi persyaratan salah satu peserta Pemilu 2019. Untuk Demokrat Kota Cilegon, sudah terverifikasi. Yang pasti, amanah berat sebagai Plt Sekretaris DPD PD Banten akan saya laksanakan sebaik-baiknya,” Haris menegaskan.
Di akhir perbincangan, Haris mengajak para kader mencintai Partai Demokrat sepenuh hati. Mencintai Partai Demokrat adalah bagian mencintai Nusa dan Bangsa. Bagaimanapun Partai Demokrat menjadi bagian dari sistem demokrasi kita; bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Marilah kita lepas semua keegoan. Mari menjalin komunikasi di tiap tingkatan. Jangan pernah takut jatuh dalam berpolitik. Apa yang kita lakukan ikhlas dalam berpartai akan membuahkan hasil,” ujar Haris dengan nada optimistis.
(iwan k/didik)