Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersilatrahami dengan tokoh masyarakat Kab. Bojonegoro di MCM Cafe, Rabu malam (4 April 2018). (Foto: SBY Team)

Bojonegoro: Peningkatan kesejahteraan guru dan dosen selalu menjadi perhatian utama Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam kunjungannya ke Bojonegoro, Jawa Timur, ketua umum Partai Demokrat itu berharap pemerintah terus meningkatkan gaji pendidik guna peningkatan kualitas pendidikan.

“Kita dukung presiden siapa pun nanti yang memimpin, Demokrat akan ikut berjuang, agar sekali lagi kesejahteraan rakyat bisa meningkat secara signifikan,” papar SBY menjawab menjawab harapan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bojonegoro, Rabu (4/4/2018) malam.

Pada pertemuan dengan SBY itu, ada dua hal yang diinginkan para guru. Pertama, mereka berharap tunjangan sertifikasi dibayarkan setiap bulan, bersamaan dengan pembayaran gaji. Kedua, PGRI meminta pemerintah kembali mengangkat guru-guru honor menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

“Soal guru honor, dulu selama 10 tahun menjadi presiden, kami telah mengangkat lebih dari satu juta guru honor menjadi PNS. Itu dilakukan secara bertahap. Saya berharap kebijakan tersebut terus dilanjutkan,” harap SBY.

Terkait tunjangan sertifikasi guru, kata SBY, pemerintahanannya dulu memang menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas utama. Sejumlah program dijalankan, seperti peningkatan gaji guru, pembangunan infrastruktur, perbaikan kurikulum pendidikan dan program beasiswa bagi masyarakat kurang mampu.

“Dulu saat saya baru menjabat, gaji guru, PNS, TNI dan Polri sangat rendah. Hanya Rp600 ribu per bulan. Selama lima tahun pertama pemerintahan, empat kali saya naikkan. Di periode kedua, peningkatan itu terus dilanjutkan,” terangnya.

Menurut SBY, gaji PNS, termasuk guru, TNI dan Polri memang harus diperhatikan. Pemerintah wajib menjadikan rakyatnya sejahtera dengan memberikan penghasilan yang layak.

“Setelah rakyat kecil mendapatkan penghasilan yang sesuai, barulah dipikirkan mereka-mereka yang sudah berpenghasilan besar. Seperti gaji presiden misalnya, yang selama 10 tahun dulu tak pernah naik dan tak perlu dinaikkan,” ungkapnya.

Pada safari politik Tour de Jatim hari keempat di Bojonegoro, SBY bersilaturrahmi dengan seribuan guru, budayawan, pemuda, pengusaha dan pekerja tambang. Sejumlah ungkapan terimakasih disampaikan kepada SBY karena telah memimpin bangsa ini selama dua periode.

“Kami sangat mengapresiasi Pak SBY karena telah mengeluarkan UU Nomor 15 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Dengan aturan itu, kami bisa menerima penghasilan dua kali lipat, karena mendapat tambahan tunjungan sertifikasi sebanyak gaji pokok,” kata Ketua PGRI Bojonegoro, Ali Fatikin.

Menurut dia, jutaan guru di Tanah Air sangat terbantu dengan kebijakan SBY tersebut.

“Jika bukan pemimpin berhati besar, pemimpin yang luar biasa, tidak akan mungkin regulasi seperti ini bisa dilahirkan,” pungkasnya.

(rilis/dik)