Ketua BPOKK DPP-PD Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo foto bersama Petinggi DPP-PD, DPD-PD Sultra dan Ketua DPC-PD Terpilih se-Sultra PEW di Same Hotel Kendari, Minggu malam (27/8). (Foto: MCPD/Kardi)

Kendari, Sultra: Musyawarah Cabang (Muscab) Serentak Partai Demokrat (PD) Sultra berakhir dengan terpilihnya Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) untuk 17 kabupaten/kota. Dari 17 Ketua DPC-PD, sembilan diantaranya adalah wajah baru. Sedangkan delapan diantaranya wajah lama.

Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOKK) DPP Partai Demokrat Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo (PEW) dalam konferensi pers, usai pelaksanaan Muscab mengungkapkan, dengan banyaknya wajah baru menempati posisi Ketua DPC, berarti kepemimpinan Demokrat mengalami regenerasi yang baik dan cukup besar.

“Pemilihan Ketua DPC-PD se-Sultra, berjalan ketat tapi demokratis, baik, aman dan terkendali.  Yang memilih itu yang sudah diverifikasi. Bahkan sebelum memilih, identitas pemilih dicocokkan semua,”ujar PEW di Same Hotel Kendari, Minggu malam (27/8).

PEW juga menyampaikan, semua kader yang tidak terpilih sudah legowo. Bahkan kader yang tidak terpilih berkata tetap akan bersama dengan Partai Demokrat.

Saat ini, ujar PEW, Demokrat sedang giat-giatnya melakukan Muscab di seluruh Indonesia. Demokrat sudah menyelesaikan 240 daerah dari 514 daerah yang akan menyelenggarakan Muscab.

Hasil pemilihan Ketua DPC se-Sultra, 14 DPC terpilih secara aklamasi, sedangkan tiga kabupaten terpilih secara voting. 14 daerah yang aklamasi diantaranya, Muliadi Salenda di Kab. Buton Utara, Suri Syahriah Mahmud di Kota Kendari, Ismiati Iskandar di Konawe Selatan, LD Abdul Gamal Atiri di Muna Barat, Drs Mustakim di Konawe, Jabal di Kolaka Timur, Muane Sabara di Wakatobi, Harun Rahim di Kolaka, Surrahman di Kolaka Utara, LD. Af’al Mahdi di Buton Tengah, Aris Marwan Saputra di Kota Bau-Bau, Amrullah ST di Konawe Kepulauan, Jefri Prananda di Konawe Utara, dan Rudini di Buton. Sedangkan tiga daerah yang melakukan voting yakni, Rumianto di Bombana yang menggeser Sahrun Gaus, Taufan Alam yang berhasil menggeser Malik Ditu, dan Pomilu Womal di Buton Selatan.

Ketua BPOKK DPP-PD Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo memberi arahan pada kader Demokrat se-Sultra di Same Hotel Kendari, Minggu malam (27/8). (Foto: MCPD/Kardi)

Usai jumpa pers, PEW memberikan arahan langsung pada Ketua-ketua DPC terpilih terkait dengan selesainya muscab serentak.  Dalam arahannya, di acara penutupan, PEW menyampaikan pesan Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyampaikan selamat kepada Ketua-ketua DPC terpilih. Para ketua terpilih harus fokus pada kemenangan di tahun 2019 nanti.

PEW menggambarkan, jika Demokrat diibaratkan barisan besar kapal perang maka DPP adalah kapal induk. Sedangkan DPD adalah fregat, kapal pengawal kapal induk. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) itu kapal selam yang merupakan senjata rahasia. Nah, Pimpinan Anak Cabang (PAC) adalah pasukan khusus yang didaratkan untuk menyerbu, mengetuk semua pintu masyarakat untuk memilih Demokrat.

Para ketua terpilih juga harus siap dievaluasi bahkan dipecat DPP Partai Demokrat jika menyalahi aturan, apalagi mereka telah berjanji dan berkomitmen tidak melanggar aturan yang ada. PEW juga berpesan untuk Ketua DPD-PD Sultra M Endang agar, sesuai kewenangannya, tidak segan menindak kader yang tidak menurut aturan berorganisasi.

“Kalau Anda (para kader Sultra) merasa tertekan dengan PEW, ‘ini kok arahannya ancaman terus’, karena ‘aku ingin menang 2018-2019” andai aku menang bukan aku yang jadi tapi Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang jadi pemenangnya,” PEW menjelasan kenapa ia harus tegas dalam memimpin BPOKK DPP-PD.

Hadir di dalam acara penutupan, antara lain, Wakil Ketua BPOKK DPP-PD Sarjan Taher; Ketua Divisi Logistik dan Sumber Daya DPP-PD Gatot Suwondo, Wakil Bendahara Umum DPP-PD Sasdawati, Wakil Direktur Eksekutif DPP-PD Irawan S Leksono, Sekretaris Divisi Pendidikan dan Pelatihan DPP-PD Agustinus Tamo Mbapa SSos MSi dan Desie C Sari.

(Kardi/dik)