Surabaya: Kematangan kader Partai Demokrat terlihat dalam pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) III Demokrat se-Jatim tahap ketiga yang digelar DPD Partai Demokrat Jawa Timur, di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Rabu, 12 Juli 2017.
“Berjalan lancarnya pelaksanaan Muscab sesuai dengan budaya Jatim yang mengedepankan musyawarah mufakat dalam berorganisasi. Para kader memahami bahwa kultur yang harus dibangun bukan mengedepankan konflik,” ujar Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (BP-OKK DPP-PD) Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo (PEW) dalam penutupan Muscab tahap III di Kantor DPD-PD Jawa Timur, Rabu, 12/07/17.
Tahap I sebanyak 11 muscab selesai dilaksanakan pada 3 Maret 2017, tahap II dilaksanakan 12 muscab pada 9 April 2017, dan Tahap III diisi seluruh (15) DPC-PD digelar Rabu, 12 Juli 2017.
“Keberhasilan pelaksanaan Muscab III se-Jatim ini tidak lepas dari kepengurusan Ketua DPD PD-Jatim dengan seluruh pengurus DPD-PD Jatim dan seluruh ketua DPC-PD se Jawa Timur. Dari 514 muscab yang harus saya lakukan di kabupan dan kota, muscab baru selesai 165, itulah mengapa muscab harus dilaksanakan serentak,” PEW menjelaskan.
Diingatkan PEW, para Ketua DPC-PD se-Jatim terpilih bahwa menang bukanlah segala-galanya sehingga jangan memimpin sesuka hati tapi memimpin dengan hati bersih.
“Menang jangan pantang merangkul yang tidak memilihmu, tapi kamu rangkul karena kamu sudah menjadi pemenang. Kalau kamu masih memusuhi, kamu bukan pemenang tapi pecundang,” PEW mengingatkan.
PEW menggambarkan, jika Demokrat diibaratkan barisan besar kapal perang maka DPP adalah kapal induk. Sedangkan DPD adalah fregat, kapal pengawal kapal induk. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) itu kapal selam yang merupakan senjata rahasia. Nah, Pimpinan Anak Cabang (PAC) adalah pasukan khusus yang didaratkan untuk menyerbu, mengetuk semua pintu masyarakat untuk memilih Demokrat.
PEW mengatakan, bila ada kader tidak sejalan atau tidak satu visi dengan partai, dipersilakan mundur. Satu kader yang keluar, seribu lainnya datang ingin bergabung dengan Demokrat.
Para ketua terpilih juga harus siap dievaluasi bahkan dipecat DPP Partai Demokrat jika menyalahi aturan, apalagi mereka telah berjanji dan berkomitmen tidak melanggar aturan yang ada.
PEW juga berpesan untuk Ketua DPD-PD Jatim Soekarwo atau Pakde Karwo agar, sesuai kewenangannya, tidak segan menindak kader yang tidak menurut aturan berorganisasi.
“Kalau Anda (para kader Jatim) merasa tertekan dengan PEW, ‘ini kok arahannya ancaman terus’, karena ‘aku ingin menang 2018-2019” andai aku menang bukan aku yag jadi tapi bapak-bapak dan ibu-ibu yang jadi pemenangnya,” PEW menjelasan kenapa ia harus tegas dalam memimpin BPOKK DPP-PD
Berikut Ketua DPC terpilih masa bakti 2017-2022 :
- Ketua DPC Kab Ngawi: M. Isnaini Widodo
- Ketua DPC Kab.Nganjuk : M. Fauzi Irwana, SE
- Ketua DPC Kab. Bojonegoro : H. Sukur Priyanto
- Ketua DPC Kab. Madiun : Ahmad Dawami
- Ketua DPC Kab. Ponorogo : H. Miseri Efendy, SH. MH
- Ketua DPC Kab. Tuban : H. Muhammad Anwar
- Ketua DPC Kab. Lumajang : dr. Buntaran S.
- Ketua DPC Kab. Magetan : H. Hartoto, S.Sos
- Ketua DPC Kab. Bangkalan : H. Abdurrahman
- Ketua DPC Kab. Blitar : Edy Masna
- Ketua DPC Kota Probolinggo : H. M. Sofis Subri
- Ketua DPC Kab. Probolinggo : Drs. H. Kusnaedi, Msi
- Ketua DPC Kab. Bondowoso : Feri Firmansyah
Hadir di arena muscab tahap III Demokrat se-Jatim antara lain Ketua BPOKK DPP-PD Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, Ketua DPD-PD Jatim yang juga Gubernur Jatim Pakde Karwo, para Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR-RI Evi Zainal Abidin, Azam Asman Natawijana, Venna Melinda, Sartono Hutomo, Guntur Sasono dan Mat Nasir, Wakil Direktur Eksekutif DPP-PD Irawan S Leksono, Wakil Ketua BPOKK DPP-PD Supandi R Sugondo, Anggota FPD DPRD Jatim, Sekretaris DPD-PD Jatim Reville Antonio dan Pengurus DPD-PD Jatim.
(Kardi/dik)