Calon gubernur DKI nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono gerilya lapangan di Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2017).(Foto:Dedi Apriadi)
Jakarta: Calon gubernur DKI nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono berbicara soal isu Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono disadap. Menurut Agus, jika benar ada penyadapan, itu melanggar aturan yang ada.
“Yang jelas, praktek penyadapan itu melanggar UU, konstitusi kita dan itu pidana, tegas sekali UU kita menyatakan itu. Dan tentunya ini harus menjadi koreksi bersama,” ujar Agus usai gerilya di Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2017).
Agus lalu berkata akan khawatir dengan proses demokrasi di Indonesia jika benar ada praktek penyadapan ilegal. Jika misalkan seorang mantan presiden benar disadap, bagaimana dengan warga biasa.
“Dan apa jadinya demokrasi di Indonesia kalau praktek-praktek penyadapan dilakukan secara ilegal, secara seenaknya dengan motivasi apapun kemudian dengan mudahnya dialihkan isunya. Sekarang kita mencari keadilan di sini dan tentunya seluruh warga negara dapat mendapat ancaman yang serupa dong, berarti bisa disadap, bisa dijatuhkan, bisa dihancurkan liberty kita ataupun hak-hak sipil kita,” paparnya.
Ke depan, Agus berharap segala hak dan kewajiban warga negara Indonesia dapat terjamin. Ini karena negara Indonesia adalah negara hukum, bukan negara politik. Agus berharap benar-benar tak terjadi praktek ilegal terkait penyadapan. Hal itu menurutnya dapat menghancurkan bangsa dan tidak akan memajukan negara.
“Kita semua berharap jangan sampai ini menjadi praktek yang menjadi norma di negeri kita, negeri yang demokratis, negeri yang panglimanya hukum. Ini akan menghancurkan kita semua dan bangsa ini tentunya tak akan bisa maju ke depan jika dalam sehari-harinya kita selalu dilukai dengan praktek-praktek yang melanggar konstitusi yang kita yakini bahwa itu hanya akan menghancurkan,” tuturnya.
Isu SBY disadap ini kata Agus tidak berpengaruh terhadap proses demokrasi yang sedang dialaminya. Dia hanya akan fokus pada kampanye dan strategi pemenangannya.
“Secara langsung tidak (memengaruhi). Saya tetap fokus pada kampanye, strategi saya,” pungkasnya. (detik/wan)